Dalam rangka mendukung implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.2/2016 dan Permenristekdikti Nomor 69 Tahun 2016 tentang pembentukan komite penilai atau reviewer dan tata cara penilaian pelaksanaan penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan Kemenristekdikti menyelenggarakan “Pelatihan dan Sertifikasi Reviewer Peneltian” pada Selasa hingga Jum’at (23-26/01) di gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Yogyakarta. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman reviewer mengenai Panduan Pendanaan Riset Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) yang terkini dan tatacara penilaiannya.
Dalam materinya Dr. Muhammad Dimyati selaku Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenrisrekdikti menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman reviewer mengenai paradigma baru anggaran riset berbasis ouput, beserta perangkat peraturan yang mendukungnya. “Pelatihan ini sudah menjadi bagian tanggungjawab kita semua untuk menghasilkan reviewer yang jujur dan profesional dalam menilai kelayakan proposal penelitian dan keluaran penelitian. Reviewer adalah bagian dari kelengkapan upaya untuk meningkatkan tiga indikator riset dan pengembangan yakni publikasi, kekayaann intelektual, dan prototype teknologi,” ujar Muhammad.
Muhammad menambahkan keberadaan reviewer jujur dan profesional harus mampu mendukung riset dan pengembangan dalam mencapai tiga indikator ouput penelitian baik secara kuantitas maupun kualitas. “Dengan materi yang komprehensif dan mengarah pada standar SNI ISO/ IECI7024: 2012 maka pelatihan ini diharapkan mampu menghasilkan reviewer jujur dan profesional yang mampu mengubah wajah riset dan pengembangan di Indonesia. Sehingga cita-cita kebangkitan teknologi nasional dapat kita wujudkan bersama,” papar Muhammad.
Kembali ditambahkan Muhammad materi yang akan dibahas mencakup standarisasi kegiatan penelitian, arah kebijakan Kemenristekdikti dalam meningkatkan mutu penelitian. “Semua pembahasan materi, para peserta harus benar-benar paham dan sering berdiskusi dalam memahami materi. Karena materi yang disampaikan akan berpengaruh terhadap kemampuan inti seperti penelusuruan hak paten, audit keuangan kegiatan penelitian, etika reviewer, penilaian skema riset terapan, kriteria penugasan reviewer dan kebijakan penelitian Universitas Muhammadiyah,” tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Rektor I UMY Bidang Akademik, Dr. Ir. Sukamta. Ia menuturkan bahwa saat ini Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) harus meningkatkan kualitasnya, khususnya pada bidang pengabdian masyarakat dan penelitian. “Saat ini PTM harus berkomitmen dalam publikasi ilmiah terindeks scopus. Maka dari itu para dosen dituntut untuk bisa menulis baik itu artikel, jurnal, monograf dan sebagainya. Kesempatan pelatihan ini diharapkan dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain itu saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh PTM se-Indonesia yang telah berkenan hadir. Semoga kita bisa meningkatkan kolaborasi pada bidang penelitian dan membawa nama baik institusi masing-masing,” imbuhnya. (Sumali)