Berita

Winai Dahlan Pelajari Akar Keluarganya

_MG_0419Cucu KH. Ahmad Dahlan, Prof. Dr. Winai Dahlan, kembali berkunjung ke kampung halaman orang tua dan kakeknya, Yogyakarta. Kunjungannya kali ini ia lakukan dalam rangka mempelajari dan mengetahui lebih dalam mengenai akar dan sejarah keluarganya. Hal ini dianggap penting oleh Prof Winai karena kakeknya merupakan seorang pendiri organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah.

Prof. Winai Dahlan mengawali kunjungannya dengan mendatangai Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (15//4). Dalam kunjungannya ini ia mengenalkan 23 orang yang datang bersamanya dari Thailand. Dari 23 orang tersebut, 10 orang diantaranya adalah cicit KH. Ahmad Dahlan, dan 2 orang canggah (anak dari cicit). Kunjungan dari keluarga Prof. Winai ini disambut langsung oleh Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto. M.A, dan Wakil Rektor I UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP di ruang Rektorat UMY.

Selepas berkunjung ke UMY, Prof. Winai beserta rombongan juga menghadiri acara Soft Launching Ensiklopedi Muhammadiyah di gedung Asri Medical Center (AMC) Kampus Terpadu UMY, pada keesokan harinya yakni Selasa (16/4). Dalam testimoninya cucu KH. Ahmad Dahlan ini menceritakan bahwa dirinya adalah anak dari Irfan Dahlan yang merupakan anak KH. Ahmad Dahlan dengan Siti Walidah, atau yang dikenal dengan sebutan Nyai Dahlan, seorang Pahlawan Nasional dan pendiri pegerakan Aisyiyah.

Direktur Halal Science Center, Chulalongkorn University, Bangkok -Thailand ini juga merasa senang dengan diluncurkannya Ensiklopedi Muhammadiyah tersebut. Bahkan dari ensiklopedi tersebut, ia mengatakan bisa belajar banyak mengenai akar keluarganya. “Ini adalah buku yang komprehensif mengenai Muhammadiyah. Buku ini juga yang bisa membuat saya mengetahui akar keluarga saya,” paparnya.

“Saya datang ke Jogja juga untuk mengenali kembali keluarga yang hilang. Karena ada seorang ilmuan di Thailand yang mengatakan bahwa saya adalah cucu seorang tokoh besar di Indonesia. Oleh karena itulah, saya datang ke sini,” ungkap Prof. Winai. Ia juga masih mengingat kata-kata yang diucapkan oleh ayahnya, Irfan Dahlan, ketika masih hidup. “Sejauh-jauhnya orang Muhammadiyah itu pergi, pada akhirnya akan kembali pada Muhammadiyah juga,” kenangnya.

Untuk mewujudkan apa yang dikatakan oleh ayahnya inilah, Prof. Winai kemudian mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi – perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia, seperti UMY dan UM Malang. “Kami, keluarga Muhammadiyah di Thailand juga berharap bisa membantu warga Muhammadiyah di sini. Agar kami juga dapat berbagi ilmu pada sesama,” pungkasnya.