Gubernur Akademi Angkatan Udara, Marsekal Muda Tabri Santoso, S.IP menganggap gelaran Kompetisi Roket dan Muatan Roket Indonesia (KOMURINO) dan Kompetisi Muatan Balon Atmosfer (KOMBAT) yang akan digelar 12-14 Juni mendatang sebagai sebuah terobosan teknologi dalam dunia kedirgantaraan Indonesia.
Sebab saat ini Indonesia kebanyakan mengandalkan Negara lain dalam memenuhi kebutuhan teknologi roket. Terlebih menurutnya, roket sangat penting bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) sehingga melalui Komurindo dan Kombat kedepan ia berharap dapat melahirkan ahli-ahli roket tanah air.
Ia menyebutkan saat ini sudah banyak mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah mampu membuat mobil.Ia menandaskan perkembangan positif tersebut juga harus bisa diikuti oleh perkembangan teknologi roket oleh mahasiswa-mahasiswa di tanah air.
“Ini terobosan bagus, sehingga nanti mahasiswa kita bisa membuat roket. Agar kita tidak mengandalkan yang dari luar saja,” kata Tabri di hadapan jajarannya pada audiensi Panitia komurindo dengan AAU di Kesatrian AAU Yogyakarta, Rabu (7/5) pagi.
Alumnus HI UMY angkatan 1997 itu mengaku gembira mendengar jumlah peserta yang akan berlaga di event berskala nasional tersebut. Menurutnya hal tersebut merupakan indikator bahwa mahasiswa Indonesia mulai cinta pada dunia kedirgantraan. Tabri juga memuji persiapan yang telah dilakukan pihak UMY yang bertindak selaku tuan rumah dan panitia dalam ajang itu.
Audiensi yang telah dilakukan UMY dengan berbagai pihak, seperti Lanud Adisucipto dan Polda DIY untuk menyukseskan acara tersebut ia angagp sebagai langkah yang tepat. Karena event itu akan menggunakan wilayah udara yang berkaitan dengan keamanan jalur penerbangan.
“Saya mengapresiasi karena mahasiswa negeri ini mulai cinta pada teknologi kedirgantaraan, jumlah peserta yang mencapai 74 bisa dibilang event nasional yang cukup besar. Persiapan sudah bagus, runtun, semua dipersiapkan jauh-jauh hari, memang memerlukan faktor keamanan dan keselamatan,” katanya seusai mendengarkan paparan dari Panitia Komurindo.
Sementara itu Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA yang memimpin rombongan UMY dalam audiensi itu menuturkan, pihaknya memang ingin menggandeng semua pihak untuk menyukseskan gelaran Komurindo dan Kombat. Melakukan audiensi dengan AAU, lanjutnya, adalah langkah yang tepat karena AAU sangat faham dengan bidang kedirgantaraan.
Ia berharap para calon ahli roket Komurindo dan Kombat dapat berkontribusi besar dalam kemajuan teknologi dirgantara Angkatan Udara Indonesia di masa depan.
“Kami ingin belajar banyak. Ini roket mahasiswa, sangat penting, karena ke depannya AU pasti akan berhubungan dengan roket,” tukasnya.