Kamis (12/7) merupakan hari pertama perlombaan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 91 tim dari 43 Universitas siap beradu untuk mendapatkan juara. Dari kelima kategori perlombaan yang dimulai pada hari ini, salah satunya adalah Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) yang mengangkat tema Penari Remo dari Jawa Timur. Dimulai pukul 14.00 WIB ke 14 tim KRSTI menjalani putaran pertamanya.
Ditemui tim BHP setelah menjalani putaran pertama, Ikrar Dionata selaku kapten tim Nakula Nayaka dari Universitas Brawijaya menjelaskan bahwa secara keseluruhan timnya bisa melewati putaran pertama KRSTI dengan baik, walaupun beberapa kekurangan tetap terjadi. “Alhamdulillah tadi di putaran pertama lancar. Pada running tes kemarin memang terkendala pada sistem bluetooth dan sudah kami perbaiki. Tapi tadi sedikit ada kendala sehingga tim kami harus retry dua kali karena mau jatuh dan bertabrakan,” tutur Gigih. Tim Nakula Nayaka adalah salah satu tim yang berasal dari regional empat dan berhasil mendapatkan peringkat dua pada tingkat regional sehingga bisa maju hingga nasional. Dalam putaran pertama tim Nakula Nayaka harus beradu tampil dengan tim Dago Concordia yang berasal dari Institut Teknologi Bandung.
Untuk bisa menjadi tim terbaik KRSTI, peserta harus menjalani tiga putaran dan melanjutkan ke babak final yang akan diadakan esok hari. “Jadi untuk hari ini, kita akan melakukan tiga kali putaran dan akan diambil menjadi delapan besar dengan skor rerata tertinggi yang nantinya akan bertanding kembali esok hari di babak final dan akan diambil empat besar,” ungkap GIgih Prabowo selaku tim juri KRSTI. Gigih menambahkan bahwa dari ke 14 tim yang bertanding pada hari ini, skor yang diperoleh peserta cukup baik karena dari keseluruhan, 60% peserta KRSTI mendapatkan nilai di atas rata-rata. (ns)