Dalam era revolusi industri 4.0, dunia akademik akan semakin mengglobal, karena menuntut perguruan tinggi untuk memperkuat inovasi, jejaring dan kerjasama, baik dalam maupun luar negeri. Perkembangan jumlah mahasiswa asing yang menempuh studi di perguruan tinggi juga merupakan salah satu aspek yang harus dipersiapkan dengan matang oleh perguruan tinggi dalam menyelenggarakan program internasionalisasi untuk menghadapi persaingan yang semakin tanpa batas (borderless).
Di Indonesia terdapat banyak kampus yang dijadikan sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa, salah satunya adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Selain memiliki mahasiswa yang berasal dari lokal Indonesia, UMY terus berusaha keras untuk “mengundang” mahasiswa asing, terutama yang berasal dari negara-negara sahabat untuk bisa menempuh pendidikan di Kampus Muda Mendunia ini.
Tak bisa dipungkiri, hadirnya mahasiswa asing di lingkungan kampus akan menciptakan keberagaman, memfasilitasi pemahaman lintas budaya, menciptakan toleransi, meningkatkan kapasitas penelitian dan membantu pengembangan lebih lanjut dalam proses internasionalisasi kampus. Mengingat proporsi jumlah mahasiswa asing juga digunakan sebagai salah satu indikator internasionalisasi, yang bisa menentukan pemeringkatan perguruan tinggi dunia seperti yang dilakukan oleh Times Higher University Ranking, QS University Ranking, dan Webometrics.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, melalui “UMY Scholarship 2020”, UMY kembali mengadakan seleksi penmerimaan mahasiswa asing dari berbagai penjuru dunia. Tahun ini pendaftar mahasiswa asing UMY meningkat pesat, baik di level Sarjana, Pasca Sarjana S2 dan juga Program Doktoral. Meningkatnya jumlah pendaftar ini juga diiringi dengan pertambahan jumlah sebaran negara calon mahasiswa.
“Walaupun pendaftaran hanya kami buka sekitar 1 bulanan, Alhamdulillah antusiasme mahasiswa asing tahun ini untuk belajar di UMY sangatlah tinggi, kami me-list dalam sistem online setidaknya ada 193 pendaftar”, ujar Kepala Kantor Urusan Internasional UMY, Yordan Gunawan, Jum’at (7/8).
Menurut Yordan, 191 pelamar tersebut tersebar dari 36 negara di dunia, antara lain Vietnam, Spanyol, Kamboja, Filipina, Bangladesh, Gambia, Madagaskar, Palestina, Ekuador, Saudi Arabia, Libya, Zambia, Yaman, Sudan Selatan, Tajikistan, Niger, Suriah, India, Republik Sudan, Burundi, Afganistan, Bhutan, Pakistan, Thailand, Turkmenistan, Zimbabwe, Nigeria, Guinea, Kongo, Liberia, Mesir, Iran, Timor Leste, Papua Nugini, Tunisia, dan Kamerun.
Dosen Hukum Internasional di FH UMY ini juga menjelaskan bahwa dari 193 itu, kemudian diadakan seleksi berkas dan hanya 163 calon mahasiswa saja yang lolos untuk mengikuti seleksi lanjutan yaitu wawancara di level Fakultas dan Program Studi, sesuai dengan pilihan pendaftar. Seleksi wawancara ini menghasilkan 46 mahasiswa terpilih, berdasarkan keputusan Pimpinan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebagaimana dapat dilihat di tautan berikut:
https://www.umy.ac.id/announcement-of-umy-scholarship-for-international-students-on-academic-year-2020-2021.html
“Adapun Program Studi favorit pilihan mahasiswa tahun ini adalah Teknik Informatika, Akuntansi dan Manajemen untuk Program Sarjana dan seperti tahun sebelumnya Program Studi Magister Manajemen menjadi Program studi pilihan tertinggi tahun ini di level S2, serta Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam untuk level S3”, pungkas Yordan.