Dua mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Amalia Putri Utami (20150510073) dan Heriawan (20150510093) telah tiba di Bahrain pada Jum’at malam (21/9) dengan didampingi oleh Ratih Herningtyas, S.IP., MA selaku dosen HI UMY. Kedua mahasiswa tersebut merupakan peraih Best Delegate dalam praktikum diplomasi yang diselenggarakan Prodi HI UMY bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktorat Jenderal Diplomasi Publik. Keberangkatan mahasiswa HI UMY ke Bahrain tersebut merupakan hadiah yang diberikan oleh KBRI Manama dan akan berlangsung selama 10 hari.
Heriawan menyebutkan bahwa selama berada di Bahrain mereka berdua akan melakukan beberapa kegiatan. “Pertama kami melakukan kegiatan magang di KBRI Manama dan terlibat dalam beberapa kegiatan diplomatik seperti persiapan resepsi diplomatik, dan Indonesian Cultural Night. Kami juga akan sit-in di University College of Bahrain (UCB) dan kemudian terlibat dalam diskusi dengan mahasiswa di sana dengan dipantau langsung oleh Dr. Sutan Emir Hidayat, Kepala Bagian Administrasi Bisnis (Dekan / Kepala Sekolah Bisnis) di UCB,” ujarnya.
Heriawan juga menyampaikan bahwa mereka diminta menulis pendapat mereka tentang Bahrain selama berada di sana. “Duta Besar Indonesia untuk Bahrain, Nur Syahrir Rahardjo menyampaikan bahwa dirinya sering mengirimkan pelajar dan mahasiswa Bahrain ke Indonesia dalam berbagai kesempatan. Sepulangnya dari Indonesia mereka diminta untuk menuliskan pendapat dan kesan mereka tentang Indonesia. Dubes ingin kami melakukan hal yang sama dan kemudian mempublikasikan tulisan tersebut melalui media sosial,” ungkapnya.
Selain kegiatan di atas, mereka juga akan melakukan mini-research terkait fenomena perdagangan manusia di Bahrain. “Selama di sana kami akan melakukan riset kecil mengenai tenaga kerja Indonesia ilegal yang berada di Bahrain. Kami memilih mengangkat tema ini karena hal tersebut termasuk dalam kategori perdagangan manusia dan terjadi secara sistematis. Masalahnya kemudian adalah dalam fenomena human trafficking yang terjadi di Bahrain kebanyakan tidak ada ‘korban’, karena tenaga kerja tersebut diterbangkan secara sukarela oleh agen ilegal. Ini yang ingin kami informasikan seluas-luasnya,” jelas Amalia.
Amalia juga menyampaikan bahwa hasil dari riset tersebut akan dipublikasikan dan juga diangkat dalam seminar yang akan dilaksanakan pada bulan oktober mendatang di UMY.