Dua paper mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil menjadi finalis dalam Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah ke 14 (FREKS XIV). Kompetisi yang digelar melalui proses seleksi dan penjurian yang ketat oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), serta Universitas IAIN Imam Bonjol Padang, meloloskan 12 Finalis Paper FREKS XIV dari 151 paper penelitian yang berasal dari berbagai instansi dalam dan luar negeri. Kedua paper mahasiswa UMY tersebut akan dipresentasikan pada tanggal 10 Juni 2016 mendatang di Universitas IAIN Imam Bonjol Padang.
“Kompetisi yang disebut FREKS ini terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori muda dan madya, dengan masing-masing diwakili oleh 6 finalis dari seluruh Indonesia. UMY beruntung karena dari dua kualifikasi ini masing-masing ada wakilnya,” papar M. Akhyar Adnan, Ph.D., MBA., Ak.,CA selaku dosen Akuntansi UMY sekaligus salah satu pendamping finalis kategori madya saat diwawancarai di Biro Humas dan Protokol UMY pada Rabu, (8/6).
Dalam pemaparannya, Akhyar mengaku ajang FREKS ini sebagai upaya Fakultas Ekonomi meningkatkan kemampuan mahasiswanya, baik di bidang akademik maupun non akademik. Beberapa finalis lomba FREKS yang mempresentasikan kedua paper dengan kategori berbeda tersebut yaitu kategori madya Fadhilah Raqiah Azis, mahasiswi akuntansi angkatan 2012 dengan didampingi oleh dosen pembimbing skripsinya, Akhyar Adnan. Sedangkan kategori muda yaitu Siham Madihah, Ega Wiguna, serta M. Azizurrohman. Ketiganya mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 2014. “Khusus untuk Fadhilah meskipun masih tergolong mahasiswa masuk dalam kategori madya, yang nantinya akan bertanding melawan para dosen. Bisa jadi dia paling muda dari yang lain. Masuknya dia dalam kategori madya karena saya (dosen akuntansi umy, red) ikut mendampingi fadhilah sebagai satu tim,” tandas Akhyar.
Akhyar melanjutkan, dalam ajang FREKS tersebut juga melibatkan para akademisi dan peneliti yang berasal dari perguruan tinggi maupun lembaga riset, serta perusahaan perbankan syariah di seluruh Indonesia. Selain itu, lolosnya dua tim dari UMY dalam ajang tersebut juga menjadi kebanggaan tersendiri, sebab satu-satunya universitas di Yogyakarta yang lolos dalam kompetisi tersebut berasal dari tim UMY. “Para juri tentunya sudah melakukan penilaian dengan ketat, sehingga dari 151 paper yang masuk, hanya 12 paper terbaik yang terpilih untuk menjadi finalisnya, termasuk tim UMY. Dan dalam kompetisi presentasi FREKS nantinya juga melibatkan Universitas Indonesia (UI), Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia Bogor, UIN Jakarta, Smart Consulting, Universitas Padjajaran, serta STAIN Pekalongan sebagai pesertanya. Untuk teknis penilaian FREKS ini sendiri, paper yang diajukan harus memiliki ide yang baru, kesesuaian topik, kualitas riset, serta dilihat dari metode dan refrensi penelitian para pembuat paper tersebut,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Ekonomi Islam (PPEI) FE UMY ini lagi.
Akhyar juga menambahkan bahwa tema riset FREKS yang ke 14 ini mengenai Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah yang meliputi sektor Asuransi Syariah, Pembiayaan Syariah, Pegadaian Syariah, Penjaminan Syariah, Modal Ventura Syariah, Dana Pensiun Syariah, dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah, yang sebelumnya masih sedikit untuk diteliti oleh para peneliti maupun akademisi.
Adapun perwakilan UMY pada kategori Madya, Fadhilah beserta pendamping presentasinya, M. Akhyar Adnan, PhD pada (10/7) nanti, akan mempresentasikan hasil risetnya yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan asuransi konvensional membuka unit syariah.” Pada kesempatan yang sama, Fadhilah juga menyebutkan bahwa dalam latar belakang penelitiannya tersebut, saat ini asuransi syariah dalam perkembangannya dua kali lebih pesat dari perkembangan bank syariah. Sedangkan yang menjadi perhatian oleh pemerintah hanyalah bank syariah, dibandingkan asuransi syariah.
Sementara itu dari kategori muda, ketua peneliti Siham Madihah mengatakan bahwa terpilihnya hasil riset oleh pihak OJK tersebut, Siham mengaku para akademisi masih jarang yang meneliti terkait model ventura syariah. Fokus penelitian Siham beserta timnya mengangkat judul “Blue Investmen Integrasi Modal Ventura Syariah dan Ecotourism Minapolity Untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.” Seperti dalam judul yang dibahas, Siham beserta timnya melakukan penelitian yang telah dilakukan selama setahun belakangan ini di wilayah pesisir Pantai Pandansari yang belum banyak dijamah oleh masyarakat sekitar, maupun turis asing.
“Di wilayah pesisir Pantai Pandansari tersebut, masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan maksimal oleh pemerintah. Padahal potensi di daerah Pandansari memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Maka dari itu, kami mengambil model ventura syariah atau aliran modal untuk memajukan modal demi kemajuan ekonomi di wilayah tersebut,” papar Siham.
Setelah diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitiannya pada tanggal 10 Juni mendatang, Siham beserta tim dari kategori muda, serta Akhyar dan tim dari kategori madya berharap penelitiannya bukan hanya diaplikasikan dalam bentuk paper saja, namun juga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, serta dapat memotivasi bagi yang lainnya untuk ikut berprestasi dan meningkatkan daya saing dengan universitas lainnya terutama dalam hal peningkatan ekonomi syariah. (hv)