Saat krisis ekonomi yang melanda dunia tahun 1997 lalu, sebagian besar kelompok industri rumah tangga mampu bertahan, sementara industri menengah dan besar justru banyak yang gulung tikar. Hal ini karena keberlangsungan hidup keluarga pelaku industri ini sebagian besar tergantung dari usaha yang dikelola tersebut. Pernyataan ini merupakan paparan dari dosen Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY),
Global economic crisis in 1997, most of domestic industries could withstand while secondary and big industries and were out of business. In a public discussion on Saturday (8/10) at A.R. Fachruddin A, floor 5, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), an Agribusiness lecturer of UMY Dr. Ir. Triwara Buddhi Satyarini, M.P. argued that the circumstance was because
Oil and gas are natural resources and vital commodity which many people rely on. An oil and gas industry possesses vital roles in national economy so that government should govern the sector to people’s prosperity. In a Focus Group Discussion (FGD) on Revealing Constitutional Design of Oil and Gas Governance organized by Law Faculty of
Migas (minyak dan gas) merupakan Sumber Daya Alam strategis dan merupakan komoditas vital yang menguasai hidup orang banyak. Sektor migas juga mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional, sehingga sektor tersebut harus dikuasai oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Sulistiowati, Dosen Hukum UGM, dalam Focus Group Discussion (FGD) Menemukan Desain Konstitusional