Sebanyak 23 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2024 telah dinyatakan lolos dan mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pengumuman tersebut dilakukan pada Jumat (19/4) yang lalu. Capaian ini menandai langkah UMY dalam memaksimalkan pengawalan dan persiapan menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024.
UMY tahun ini mengirimkan total 125 kelompok yang mengajukan proposal untuk 8 bidang PKM yang ada. Dari jumlah tersebut, 23 tim berhasil lolos seleksi tingkat nasional. Kemudian diketahui pula dari jumlah tersebut 7 tim berasal dari Fakultas Teknik, sementara 16 tim lainnya berasal dari berbagai fakultas dan program studi di UMY.
Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY, Dr. apt. Rifki Febriansah, S. Farm, M.Sc., menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan tim PKM UMY. Capaian ini didukung penuh oleh pimpinan universitas dan kerja keras tim penyelenggara PKM UMY, serta semangat partisipasi dari mahasiswa dan dosen pendamping dalam penyusunan proposal.
“Kami bersyukur karena dari delapan bidang PKM, UMY berhasil masuk ke semua bidang dan mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek,” jelas Rifki saat diwawancarai pada Kamis (25/4) oleh tim Humas UMY.
Kelompok yang mengikuti PKM telah melewati proses penjaringan mulai dari pendampingan di tingkat fakultas hingga tingkat universitas oleh LPKA, melalui divisi Center of Student Innovation and Creativity (CSIC). Pendampingan mencakup pemilihan judul, penyusunan proposal, koreksi konten, dan tahap pengajuan proposal pada bulan Maret lalu. Rifki mengakui bahwa persaingan yang ketat dari 3500 kelompok yang lolos pendanaan dan bersaing di PIMNAS, nantinya hanya akan diambil 400 sampai 500 kelompok yang maju ke tahap akhir. Oleh sebab itu kampus pun mendorong LPKA untuk memberikan pendampingan intensif kepada kelompok mahasiswa yang berhasil lolos PKM tahun ini.
Selain itu sebagai bentuk dukungan kampus dan untuk mengapresiasi kerja keras mahasiswa, pimpinan universitas memberikan subsidi pendanaan internal bagi kelompok yang lolos tahap pendanaan nasional.
“Sebagai bentuk dukungan dari pimpinan, kelompok PKM UMY yang lolos akan mendapatkan dua sumber dana, yaitu dari Kemendikbudristek dan dari pihak kampus, yang disesuaikan dengan kebutuhan per kelompok,” ucapnya.
Rifki menambahkan bahwa kunci keberhasilan lolos proposal PKM 2024 adalah keunikan dari ide kreativitas mahasiswa, keaslian data, serta penelitian yang mutakhir yang diraskan masyarakat Indonesia saat ini.
“Penting untuk memperhatikan keaslian dan keunikan ide yang diajukan dalam proposal, serta topik penelitian yang up to date menjadi faktor penentu lolos atau tidaknya selain dari seleksi administrasi,” tambahnya.
PIMNAS 2024 yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang, mendorong para mahasiswa dan pendamping untuk memperketat monitoring rutin internal sebagai upaya menghadapi pesaing dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. UMY berharap kelompok mahasiswa yang telah lolos pendanaan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dan memberikan prestasi baru bagi UMY.
Selain itu, LPKA juga akan mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen UMY untuk mendorong partisipasi mahasiswa agar lebih banyak yang mengajukan proposal PKM pada tahun-tahun mendatang.
“Kami berharap tahun depan akan semakin banyak mahasiswa UMY yang mengajukan proposal PKM sehingga lebih banyak yang mendapatkan pendanaan dan melanjutkan ke tahap PIMNAS,” pungkas Rifki. (DA)