Berita

24 Mahasiswa FKIK UMY Jadi Relawan Penanganan Covid-19

Jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Melalui data yang disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan bahwa telah terjadi 1285 kasus dan 114 korban meninggal dunia per Minggu (29/3). Maka seluruh lapisan masyarakat harus bersinergi dalam mengatasi permasalahan ini. Untuk itu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut serta mengirimkan 24 mahasiswanya menjadi relawan Covid-19 pada program yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Melalui surat nomor 254/E/DT/2020 yang dikeluarkan Kemdikbud RI pada Jumat (20/3) mengajak Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit milik Perguruan Tinggi (RSPT) untuk bersama-sama menangani situasi darurat nasional Covid-19.
“Kita mendorong untuk mahasiswa untuk ikut. Lalu mahasiswa melakukan pendaftaran sendiri melalui borang tersebut dan kita dari fakultas proaktif melakukan pendampingan dan pendataan,” ujar Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dr. Muhammad Kurniawan, M.Sc., saat dihubungi oleh Biro Humas dan Protokol (BHP) UMY, Senin (30/3).

Kurniawan menjelaskan bahwa program ini terbagi menjadi dua bagian. Bagi mahasiswa Strata-1 (S1) bertugas untuk melakukan komunikasi informasi edukasia. Lalu bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan profesi akan membantu tenaga medis di fasilitas kesehatan. Walau resiko yang akan dihadapi oleh relawan terbilang kecil. Tetapi baik UMY dan Kemendikbud tetap memberikan jaminan dan pendampingan secara berkala.

“Relawan UMY bertugas sebagai penyampai informasi terkait Covid-19 secara online. Karena programnya dilaksanakan secara online dengan cara memasifkan informasi-informasi edukasi melalui media daring atau media sosial. Maka secara umum risiko terhadap relawan itu kecil atau tidak ada, karena mereka menjadi relawan tidak langsung turun ke lapangan di Rumah Sakit. Pendampingan dalam bentuk penyamaan persepsi tentang Covid-19 dilakukan oleh tim mitigasi Covid-19 FKIK UMY yang dilakukan oleh dosen-dosen FKIK yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing,” imbuh Kurniawan.

Melalui surat yang dikeluarkan oleh Kemdikbud tersebut, disebutkan bahwa setiap relawan akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemenuhan nutrisi, insentif dari Kemendikbud, sertifikat pengabdian kepada masyarakat, serta penyetaraan pembelajaran sebagai bagian dari satuan kredit semester (sks) atau bagian dari co-as untuk mencapai kompetensi yang dapat ditetapkan oleh Perguruan Tinggi masing-masing (misal 1 bulan relawan = 3-4 sks).

Dengan adanya program ini, diharapkan berbagai lapisan masyarakat dapat berkolaborasi dalam melewati situasi darurat ini. Semakin banyak masyarakat yang mengerti dan paham tentang virus Corona, maka diharapkan agar lebih waspada dan terhindar dari Covid-19. (ak)