Berita

24 Peserta KRAI Lolos Tahap Pengecekan Robot

 

H-1 pertandingan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 Nasional memberikan kesampatan kepada seluruh peserta kontes untuk melakukan running test. Tak terkecuali kategori Kompetesi Robot Abu Robocon Indonesia (KRAI). Sebelum running test dimulai, para peserta turut mengikuti technical meeting dan melakukan pengecekan keseluruhan robot oleh panitia.

Pada kategori KRAI semua peserta yang mewakili kampusnya masing-masing lolos pada saat pengecekan robot dan layak untuk melaju pada laga perdana (KRAI) meskipun ada beberapa perguruan tinggi yang hampir tidak masuk ke babak pertama kontes. Seperti UGM dan UNY yang hampir tidak bisa mengikuti lomba dikarenakan ada komponen robot yang tidak sesuai ketentuan dari pihak penyelanggara.

Tri Wahyu Utomo selaku programer dari tim HEROES, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan bahwa ada kelebihan dimensi pada komponen robotnya yang seharusnya 1 meter lebih 5 milimeter. “Akan tetapi sudah kami potong dan di sesuaikan dengan peraturan yang ada. Saat running test juga ada beberapa kendala seperti kondisi lapangan yang berbeda saat latihan di kampus kami. Karena lapangan yang bisa kami pakai latihan merupakan standar lapangan dari rule yang lama dan kami harus menyesuaikan dengan rule yang terbarus saat ini. Kemudian tim kami juga masih memperbaiki stick untuk mengoperasikan robot sehingga bisa optimal saat kompetisi berlangsung. Secara keseluruhan sudah siap 80 persen dan secara intens kami tetap melakukan pengecekan robot secara berkala,” paparnya saat diwawancarai BHP UMY pada Rabu (11/7) di Sportorium UMY.

Hal senada disampaikan Yunus Karsiana salah satu peserta dari tim MAESTRO_EVO, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). “Saat pengecekan juga kami hampir tidak bisa mengukuti lomba karena ada komponen yang berlebih 2 cm dari ketentuan. Setelah melakukan pengecekan kami langsung memotong bagian yang berlebih sehingga kami dinyatakan tetap bisa melanjutkan ke perlombaan. Hampir semua tim menggunakan tracing dinding yakni menempelkan robot ke dinding lapangan. Saat melakukan running test robot kami tidak banyak mengalami kendala dan alhamdulillah bisa mencapai rong bay dengan raihan waktu tercepat 0,50 detik. Kami berharap saat perlombaan bisa berjalan sesuai yang kami rencanakan dan bisa membanggakan almamater,” tutupnya. (sumali)