Dunia industri mengalami perkembangan yang signifikan. Penelitian demi penelitian juga kerap kali dilakukan guna menemukan terobosan baru. Untuk itu, 3 orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil merakit alat bernama Elektrospinning yang berfungsi untuk membuat membran serat nano pada nanofiber yang bisa menghasilkan alat di bidang kesehatan seperti perban luka dan filterasi udara.
Saat dijumpai di Gedung Fakultas Teknik UMY pada, Senin (17/7) Wahyu Nur Fatihah sebagai ketua tim mengatakan bahwa nanofiber dapat didefinisikan sebagai serat yang memiliki rentang ukuran diameter hingga berskala nanometer. Salah satu metode dalam pembuatan nanofiber dapat dilakukan dengan menggunakan alat elektrospinning. Kemudian, Elektrospinning digunakan karena metodenya yang sederhana, fleksibel dalam menghasilkan berbagai serat polimer, dan konsisten untuk memproduksi serat dalam ukuran nano. “Alat yang kami rakit ini bisa menghasilkan kebutuhan kesehatan secara sederhana namun bagus,” ujarnya.
Selanjutnya, Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM – KC) ini memiliki 2 orang anggota yang berasal dari Program Studi Teknik Mesin, yaitu Abdul Rahim Safaruddin dan Abdullah Irfan. Butuh waktu sekitar 2 bulan saja bagi mereka untuk menghasilkan elektrospinning, terhitung sejak bulan Mei 2018 sampai Juli 2018. Kemudian, elektrospinning pun memiliki kelebihan dibandingkan dengan alat yang banyak dipakai saat ini, diantarannya memiliki sistem operasi yang sederhana dan mudah digunakan, menggunakan double buah kolektor dan multi stringe dalam satu alat, dan harganya pun jauh lebih murah daripada alat yang sudah ada.
Di akhir wawancara, Wahyu dan rekan – rekannya berharap alat yang mereka ciptakan dapat berkembang dengan baik dan mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia. “Semoga karya – karya luar biasa yang lahir dari anak bangsa bisa berkembang dengan baik, tentunya kami juga mengharapkan dukungan dari pemerintah juga,” tutup Wahyu. (ak)