Sebanyak 33 proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil lolos dan didanai oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2021. PKM merupakan jenis program yang dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi.
PKM di tahun 2021 diperuntukkan bagi mahasiswa Strata 1 (S1) di seluruh perguruan tinggi melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan. Hal ini sesuai dengan aturan yang dijelaskan dalam laman resmi Ditjen Dikti.
Sementara itu, secara garis besar PKM dikelompokkan menjadi tiga, yaitu 1). PKM 5 Bidang yang terdiri dari PKM-Riset (PKM-RE/PKM-RSH), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM-Kewirausahaan (PKN-K), PKM-Penerapan IPTEK (PKM-PI) DAN PKM-Karsa Cipta (PKM-KC); 2). PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) 3). PKM Karya Tulis yaitu, PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) termasuk dalam golongan insentif.
Kondisi PKM di UMY relatif lebih konstan dibandingkan dengan perguruan tinggi swasta yang lain, kendati untuk PKM 5 bidang tahun ini UMY mengalami penurunan. “Tahun lalu, PKM 5 bidang lolos 37 proposal, tahun ini hanya 33 proposal. Akan tetapi PKM bidang Artikel Ilmiah dan Gagasan Tertulis belum diumumkan. Jika dibandingkan dengan PTS lain, UMY masih lebih baik, sebab PTS lain banyak yang mengalami penurunan drastis,” ujar Oki Wijaya, S.P., M.P saat dihubungi Sabtu (8/5).
Menurut Kepala Divisi Centre of Innovation and Creativity (CSIC) Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) itu juga, dalam PKM ini yang dilihat sejatinya bukan hanya jumlah yang didanai. “Rasio proposal yang diajukan dengan yang didani menjadi sorotan. Karena ini sebagai indikator kualitas dari proposal PKM perguruan tinggi tersebut.” imbuhnya.
Berdasarkan rasio jumlah proposal yang didanai terhadap proposal yang diajukan itu pula, membuat UMY sejak tahun 2018 berada di klaster 1. “Sebelumnya berada di klaster 4. Klaster 1 ini terdiri hanya 29 perguruan tinggi seluruh Indonesia, dan hanya ada 4 PTS yang berada di klaster 1,” lanjut Oki.
Adapun tahapan atau proses dalam pelaksanaan PKM ini dimulai dari penyusunan proposal, pengajuan proposal, didanai, pelaksanaan program, laporan kemajuan yang dinilai melalui Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2), hingga penyusunan laporan akhir sampai dengan PIMNAS yang diwajibkan menulis artikel ilmiah dan poster.
Untuk mengejar target lolos PIMNAS, UMY melalui CSIC memiliki strategi tersendiri. “Arah kebijakan yang kami lakukan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas proposal PKM. Dengan mengkonversikannya ke dalam mata kuliah, sosialisasi yang lebih masif, dan membentuk komunitas PKM yang dinamakan dengan PKM Rangers,” tutup Oki.
135 mahasiswa yang tersebar dari 9 fakultas yang ada di UMY berhasil mengajukan proposal PKM tahun 2021. Sedangkan Bidang PKM yang diikuti diantaranya PKM-GFK (3 proposal), PKM-K (4 proposal), PKM-KC (4 proposal), PKM-PI (3 proposal), PKM-PM (1 proposal), PKM-RE (8 proposal), PKM-RSH (10 proposal).