Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung ke dalam 4 tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) siap berlaga di ajang PIMNAS ke-30. PIMNAS ke-30 ini akan diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, pada 23 hingga 28 Agustus 2017. Keempat tim tersebut menurut Sugito, S.IP, M.Si selaku Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY, merupakan tim-tim yang berhasil lolos dari 45 tim yang didanai oleh Dikti.
Dalam sambutan pelepasan kontingen UMY untuk PIMNAS 30, di Lobi Rektorat Gedung Ar. Fachruddin A Kampus Terpadu UMY, Selasa (22/8), Sugito menyampaikan bahwa keempat tim tersebut terdiri dari tim PKM Karsa Cipta (PKM-KC) ELSTOR berupa tangga penghasil listrik berbasis Piezoelectric, PKM-KC PTS (Pendeteksi) Siluman berupa prototype kapal cepat tanpa awak yang berfungsi sebagai pendeteksi kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia, PKM-KC SBARED (Smart Arm Bed for Decubitus) yang berupa kasur inovasi untuk pasien, dan PKM-KC REDEMPTION (Report Data Energy Using Smart Terminal and Handphone).
“Lolosnya empat tim ini menjadi kebanggaan bagi kami, karena mereka ini berhasil meraih nilai yang sangat tinggi, sehingga bisa lolos ke PIMNAS 2017. Kalau kita perhatikan, UMY masuk kategori sebagai Green Campus, maka PKM-KC ELSTOR ini masuk kategori energi terbarukan. Dan kalau kita mau menggunakan karya mereka ini, 300 anak tangga yang ada di kampus kita ini sudah bisa menghidupkan sekitar 8 sampai 9 elektronik. Kemudian PKM-KC PTS Siluman, dilatarbelakangi oleh maraknya kasus illegal fishing yang terjadi di laut Indonesia, sehingga diperlukan rancangan kapal yang bisa mendeteksi adanya ancaman seperti illegal fishing tersebut. Kapal buatan mahasiswa UMY ini dirancang tanpa awak, sehingga bisa mendeteksi dengan baik dan bisa merespon suara. Lalu untuk PKM-KC SBARED, mereka merancang inovasi kasur untuk masalah Dekubitus yang dialami oleh pasien di rumah sakit. Rancangan tersebut mereka buat juga karena keprihatinan mereka atas kondisi pasien rumah sakit yang mengalami ruam dan kemerahan seiring perjalanan penyakit, karena gesekan antara tempat tidur dan kulit pasien dalam jangka waktu yang begitu lama. PKM-KC REDEMPTION juga tentang energi terbarukan. PKM ini dibuat karena mereka ingin berkontribusi dengan kampanye pemerintah untuk menghemat energi,” jelas Sugito.
Sugito juga menuturkan bahwa untuk menghadapi PIMNAS 2017 tersebut, timnya telah melakukan persiapan sejak awal Agustus yang lalu, dan melakukan persiapan dengan latihan presentasi. “Ada beberapa hal yang sudah dilakukan PIMNAS Camp kami, yakni membentuk tim, mempelajari dasar-dasar poster untuk menemukan pola selama presentasi, dan selalu melakukan latihan presentasi, serta menyiapkan poster untuk dilombakan. Kami akan berlomba di dua cabang, yakni presentasi dan poster. Hari ini, Selasa (22/8) kami akan berangkat menuju Makassar dan siap untuk berlaga di PIMNAS ke-30,” ujar Sugito lagi.
Sugito juga berharap dengan keikutsertaan empat tim dalam PIMNAS ke-30 ini, UMY bisa kembali membawa pulang medali yang selalu menjadi tradisi UMY dari tahun ke tahun selama mengikuti PIMNAS. “Semoga tahun ini kami tetap bisa membawa pulang medali. Karena ini yang selalu menjadi tradisi UMY untuk membawa pulang medali,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto. Bahkan bukan hanya satu medali yang diharapkan Rektor UMY untuk bisa dibawa pulang oleh tim PKM UMY. “Penghargaan setinggi-tingginya kepada kalian para mahasiswa dan dosen pembimbing yang telah bekerja keras. Semoga dengan niatan baik kita bersama ini, bendera UMY bisa berkibar di PIMNAS ke-30. Dan kalau bisa, keempat-empatnya mendapatkan medali emas,” tegas Gunawan.
Gunawan juga berpesan kepada kontingen PIMNAS UMY agar berani mempertahankan prinsip yang telah dipersiapkan. “Satu hal yang menjadi perhatian adalah, bagaimana anda mempertahankan prinsip yang telah anda persiapkan. Saya yakin dengan keberanian anda untuk mempertahankan prinsip secara rasional dan berani inilah yang bisa membawa anda untuk membawa pulang emas. Sehingga anda bisa menorehkan prestasi dan sejarah yang besar bagi generasi berikutnya,” tutupnya.