Berita

5711 Mahasiswa Baru UMY 2020 Ikuti Masa Ta’aruf Secara Daring

Kegiatan Masa Ta’aruf (Mataf) merupakan agenda yang wajib diikuti oleh para mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai ajang orientasi untuk berkenalan dengan lingkungan kampus. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan Mataf untuk tahun ajaran 2020/2021 ini digelar secara daring atau online selama 3 hari, Senin – Rabu (28-30/9). Hal ini terjadi berkaitan dengan adanya pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan Mataf secara luring, mengingat para mahasiswa baru UMY berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Kegiatan Mataf yang dilaksanakan melalui platform Microsoft Teams dan channel Youtube ini disiarkan langsung dari Gedung AR Fachruddin B, UMY pada Senin (28/09) dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., dengan secara simbolis menyematkan almamater kepada dua orang perwakilan mahasiswa baru yang berasal dari Yogyakarta. Dalam sambutannya, Gunawan mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru. “Dengan bonus demografi yang luas, mahasiswa harus memiliki skill untuk dapat bertahan dan menjadi generasi yang cerah. Semua perubahan dunia yang terjadi dengan singkat ini menjadi sebuah tantangan bagi para mahasiswa untuk menjadi agent of change,” ujar Gunawan.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum PP Muhammadiyah turut memberikan pesan kepada para mahasiswa baru. “Jadilah cendekiawan untuk Muhammadiyah, cendekiawan umat, dan cendekiawan bangsa yang mampu mengikuti jejak para tokoh dengan ciri berintegritas moral yang berakhlak mulia dan beriman taqwa,” ungkapnya kepada 5711 mahasiswa baru UMY yang juga dilakukan secara daring langsung dari kediaman Prof. Haedar.

Dengan mengangkat tema Solidaritas Cendekiawan Berintegritas, kegiatan Mataf ini turut menghadirkan Prof. Dr. Muhajir Effendy, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, serta H.E Dr. Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Turki sebagai pembicara talkshow dengan metode daring. Ketua pelaksana Mataf, Hasan Nopremon, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema yang diangkat ini memiliki maksud bahwa sudah selayaknya para mahasiswa memiliki sikap yang kritis, kreatif, inovatif, objektif, dan komunikatif serta bertanggung jawab. (ays)