Berita

6 Nilai Islam Untuk Capai Kemenangan

Dalam sejarah Islam, peristiwa perang Badar memiliki pelajaran yang sangat esensial bagi umat muslim. Peristiwa yang diabadikan dalam surat Al-Anfal ayat 45, 46, dan 47 ini memberikan sejumlah nilai penting yang menjadi pokok dalam ajaran Islam. Nilai tersebut bahkan adalah kunci untuk mencapai kemenangan. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag dalam ceramah sebelum salat teraweh berjamaah dalam rangkaian kegiatan Ramadan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Ceramah ini disampaikan pada hari Jumat (17/5) di Masjid KH Ahamad Dahlan kampus terpadu UMY.

Yunahar menyebutkan meski ketiga ayat tersebut diturunkan dalam konteks perang Badar, namun nilai yang termuat di dalamnya perlu diterapkan secara universal. “Dalam sejarah umat muslim yang mengikuti perang Badar berjumlah 300 orang, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kaum Quraisy yang berjumlah 1000 orang. Namun ternyata kelompok yang lebih kecil tersebut mampu memenangkan perang tersebut berkat menjalankan perintah Allah. Ketiga ayat ini mengandung nilai yang perlu kita terapkan untuk menggapai kemenangan,” ujarnya.

Ada 6 nilai yang terkandung dalam ketiga ayat tersebut, pada ayat 45 kita diperintahkan untuk berteguh hati dari godaan dan ancaman serta memperbanyak mengingat Allah. “Keteguhan hati seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dalam menghadapi kaum Quraisy ketika ia berada di Mekah dan ditawari beragam bentuk nikmat dunia untuk menghentikan dakwahnya. Rasulullah menolaknya, bahkan meskipun kaum Quraisy mampu memberikannya matahari dan bulan sekalipun. Kedua adalah memperbanyak mengingat Allah baik dalam hati, lisan dan juga perbuatan,” ungkap Yunahar.

Kemudian pada ayat 46 Yunahar menyebutkan bahwa umat muslim diperintahkan untuk; senantiasa taat; tidak berbantah-bantahan; dan bersabar. “Ketiga taatilah Allah dan rasul-Nya, maksudnya dalam konteks berjuang dan berusaha untuk sesuatu tidak boleh menghalalkan segala cara. Karena niat yang baik harus juga dilaksanakan dengan cara yang baik pula. Allah senantiasa memerintahkan kita untuk istiqomah, selalu berada dan menempuh jalan yang benar dan lalu perkara hasil kita serahkan kepada-Nya,” papar Yunahar.

“Keempat adalah janganlah berbantah-bantah, artinya umat Islam harus menjadi satu karena berbantah-bantah hanya mendatangkan perpecahan dan kemudian menyebabkan hilangnya kewibawaan. Berbeda pendapat boleh namun jangan jadikan ini sebagai sebuah isu yang menjadi sumber perpecahan, seperti yang diungkapkan oleh para ahli mari kita saling bahu membahu dalam hal yang kita sepakati dan saling memaafkan dalam hal yang kita masih berbeda pendapat. Kelima adalah bersabarlah, tidak tergesa-gesa karena semua hal membutuhkan proses dan waktu,” lanjut Yunahar.

Kemudian yang terakhir pada ayat 47 adalah Allah memerintahkan untuk selalu ikhlas untuk setiap amal dan perbuatan. “Ayat tersebut memerintahkan kita untuk tidak menjadi seperti pasukan kafir yang pergi ke Badar dengan congkak yang hasilnya Allah kalahkan mereka, padahal mereka menghadapi kelompok yang lebih kecil. Karena itu kalau kita ingin menang maka ikhlas adalah kuncinya yang tujuannya adalah untuk mencari rida Allah, bukan hanya tujuan duniawi semata,” jelasnya. (raditia)