Berita

93 Tim PKM DIY-Jateng Ikuti MONEV di UMY

IMG_7806

Bertempat di Gedung Pascasarjana lantai 4 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), 93 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari berbagai Universitas di Yogyakarta dan Jawa Tengah, mengikuti Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang berlangsung sejak Rabu hingga Kamis 15-16 Juni 2016. Selain di UMY, MONEV PKM untuk wilayah regional Yogyakarta dan Jawa Tengah ini juga diadakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), serta Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Dalam MONEV PKM ini ada 5 Bidang PKM yang dievaluasi yaitu bidang penelitian, penerapan teknologi, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan karsa cipta. MONEV PKM ini diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (Ditlitabmas), Dirjen Dikti bekerjasama dengan UMY sebagai tuan rumahnya.

“Kegiatan MONEV ini diikuti oleh 72 Tim dari UMY, dan 21 Tim dari beberapa Universitas untuk wilayah regional Yogyakarta II dan Jawa Tengah dengan total jumlah 93 Tim PKM. Dan ke 93 Tim tersebut terbagi menjadi dua kelas dan berlangsung selama dua hari,” papar Kepala Pusat Pengembangan Kreativitas UMY, Sugito, S.IP., M.Si saat ditemui di sela-sela MONEV pada Rabu (15/6) di Gedung Pascasarjana UMY lantai 4.

Para peserta yang mempresentasikan hasil PKM nya tersebut, menurut Sugito berasal dari sembilan universitas di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kesembilan universitas tersebut yaitu Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI), Universitas Muhammadiyah Purworejo, Akademi Peternakan Brahma Putra, Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, Institut Pertanian Sniper, Institut Sains dan Teknologi Akprind, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rajawali, serta UMY. “Tahun ini UMY kembali ditunjuk menjadi tuan rumah pada wilayah Yogyakarta II dan Jawa Tengah. Ini karena tim UMY merupakan tim yang terbanyak mengikuti PKM,” jelas Sugito.

MONEV PKM ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerima hibah PKM telah menjalankan kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan, seorang reviewer Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si menyampaikan bahwa tujuan MONEV tersebut sebagai bahan evaluasi sejauh mana capaian kegiatan yang sudah dilakukan. “MONEV ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan para penerima dana hibah itu dapat diselesaikan tepat waktu. Dan penerima hibah akan dimonitor sebagai bentuk akuntabilitas dari penerima hibah, baik terkait aspek input, proses, maupun output kegiatan,” jelas Prof. Amin saat memberikan penjelasan kepada para peserta MONEV, Kamis (16/6).

Prof. Amin melanjutkan, hasil MONEV PKM menjadi salah satu dasar untuk merekomendasi dan menetapkan kelompok PKM yang akan diikutkan ke PIMNAS ke 29 pada 7 sampai 12 Agustus 2016 di Institut Pertanian Bogor (IPB). “Seluruh kelompok PKM wajib menyusun laporan akhir, sedangkan yang diundang mengikuti PIMNAS memperoleh tambahan kewajiban lainnya yaitu menyusun artikel yang akan dimuat di dalam jurnal online PKM Ditlitabmas,” lanjutnya.

Pada MONEV ini, salah satu tim dari UMY kategori PKM-Penelitian yang mengusung tema penelitian “Pemanfaatan Permen Ekstrak Daun Kemangi Sebagai Terapi Untuk Mengurangi Tingkat Kecanduan Pada Perokok”, memaparkan bahwa perokok di Indonesia terus meningkat. Ditambah mudahnya perokok mengalami kecanduan karena efek dari bahan nikotin yang terdapat pada rokok. Tim yang diketuai oleh Ade Palin Salmah beserta tiga anggotanya, Nadya Rianda, Sundari dan Septania Dini Arviani menyampaikan hasil penelitiannya tersebut di depan Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si selaku reviewer, pada Kamis (16/6).

“Seorang perokok mudah sekali merasakan kecanduan dan sulit melepaskan diri dari kebiasaannya itu. Jika perokok berhenti merokok, akan mengalami berbagai gejala-gejala terutama depresi. Ekstrak daun kemangi yang disebut minyak asiri (bahan baku pembuatan permen, red), dapat mengatasi depresi yang secara tidak langsung dapat mengontrol keinginan untuk merokok,” jelas Ade.

Setelah melakukan penelitian selama 4 bulan, Ade mengaku bahwa ekstrak daun kemangi memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat kecanduan rokok. Manfaat lain dari ekstrak daun kemangi yang dibuat permen herbal, selain berkhasiat untuk mengontrol keinginan untuk merokok, Ade menambahkan bahwa khasiat daun kemangi dapat berkhasiat untuk menyegarkan mulut, nafas, menghilangkan bau mulut, dan memberi rasa segar.

“Setelah melakukan penelitian untuk mengurangi tingkat kecanduan para perokok, kami berharap permen herbal yang dibuat dari ekstrak daun kemangi dapat memberikan perasaan tenang pada perokok, sehingga dapat mengurangi kecanduan perokok,” harapnya. (hv)