Mahasiswa adalah masa depan perjuangan bangsa Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah. Namun kekayaan alam di Indonesia ini digunakan untuk memperkaya warga asing, serta pendapatan negara digunakan untuk membayar hutang negara beserta bunganya. Oleh karena itu, mahasiswa diwajibkan sebagai pengontrol pemerintahan, sebagai pemegang estafet kepemimpinan dan wajib baginya berjuang demi agama Allah, bangsa dan Negara.
Demikian yang diungkapkan oleh Presiden Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Zainuddin Arsyad saat memberikan sambutan pada acara Masa Taaruf (Mataf) Mahasiswa Baru (MABA) yang berlangsung di Sportorium UMY pada Senin, (31/08). Dalam sambutan tersebut Zainuddin menegaskan kepada mahasiswa baru untuk menjadi mahasiswa yang aktif, berjuang, dan tidak pernah menyerah untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan.
Penegasan tersebut senada dengan tema mataf yang tidak berbeda jauh dengan tema pada muktamar Muhammadiyah ke 47 yang telah berlangsung pada Agustus (3-7) di Makkasar. “Tahun ini tema Mataf mengangkat tema Satukan Tekad dan Keyakinan Menuju Indonesia Berkemajuan. Untuk Mewujudkannya, Mahasiswa diwajibkan menjadi pengontrol, penilai yang baik dalam pemerintahan saat ini,” tegasnya.
Kemajuan Bangsa Indonesia berada di tangan kaum muda, terlebih para mahasiswa adalah kunci menuju kemajuan bangsa. Selain kecerdasan yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, menanam nilai-nilai Islami dalam jiwa para mahasiswa sangat dianjurkan. “Mahasiswa wajib menanamkan nilai-nilai yang ada pada pancasila. Terutama tanamlah nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Dalam sambutan presiden mahasiswa UMY tersebut disambut antusias oleh 5.154 mahasiswa baru yang diakhiri dengan pengucapan janji setia untuk menjadi mahasiswa yang baik, berprestasi, aktivis, Islami, serta menghindari hal-hal yang berbau SARA. (hevi)