Berita

RSGM UMY dan Pepsodent Gelar Pengobatan Gratis Gigi

20151020_093052Kesuksesan terselenggaranya acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang merupakan kerja sama dari PT. Unilever dengan brand Pepsodent dan RSGM UMY pada tahun lalu, menjadi sebuah peluang untuk diselenggarakan kembali pengobatan gigi gratis oleh RSGM UMY. Acara yang bertempat di Asri Medical Center (AMC) UMY ini bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi masyarakat di 14 kota dengan melibatkan Universitas yang memiliki Pendidikan Kedokteran Gigi.

Untuk UMY sendiri, Bulan Kesehatan Gigi Nasional ini telah berlangsung sejak Senin(19/10) dan akan berakhir pada rabu (21/10) di RSGM UMY, AMC. Untuk memberikan perawatan yang baik, dilakukan perluasan bakti sosial di ring 1 PKU Muhammadiyah Cangkringan dengan acara yang sama namun, kuota yang diberikan berbeda. Jika pelaksanaan di AMC memberikan kesempatan pada 1000 pasien, sedangkan di PKU Muhammadiyah Cangkringan hanya terbatas pada 50 hingga 100 pasien. Perawatan utama yang diberikan antara lain, tambalan sederhana, pencabutan sederhana, pembersihan karang gigi, pencegahan gigi berlubang, dan untuk anak-anak tambal dan cabut. Selain itu ada pula acara sikat gigi masal bagi anak-anak guna mengedukasi sedini mungkin tentang menyikat gigi yang baik dan benar.

Mega Dwi Nugraha selaku ketua panitia saat ditemui di sela-sela acara pengobatan gigi gratis, pada Selasa (20/10) di AMC mengatakan, antusias masyarakat untuk mengikuti BKGN dan melakukan pengobatan gigi gratis ini sangat besar. Hal tersebut menurutnya terbukti dengan kuota pasien yang ditetapkan perharinya 300 orang, selama dua hari berjalan pasien yang mendaftar selalu melebihi kouta. “Karena kuota yang diberikan selama tiga hari ini hanya 1000 orang saja, jadi kami batasi perharinya ada 300 pasien yang akan mendapatkan pengobatan gigi gratis. Namun selama dua hari berjalan ini, pasien yang mendaftar selalu melebihi kuota. Karena jam 9 pagi saja kuota yang kami sediakan sudah habis,” jelasnya.

Karena antusias masyarakat yang sangat besar, maka pihak panitia pun mengerahkan dokter gigi profesional dengan jumlah banyak. “Tim dokter yang dikerahkan setiap harinya untuk screening saja itu dari Pendidikan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) di kota Bantul dan Gunung Kidul sekitar 50 dokter gigi yang dibagi menjadi 3 shift. Ada juga dari dosen yang mengajar di RSGM UMY, 4 dosen untuk bangsal besar dan 2 dosen untuk bangsal kecil. Jadi dokter yang terlibat banyak, apalagi dokter mudanya, bahkan untuk S1 saja kami beri kesempatan untuk bisa terlibat. Tapi, bagi dokter muda yang dilibatkan juga tidak sembarang dokter, karena setiap dokter gigi muda tetap di ACC oleh dokter gigi spesialis. Jadi, walaupun ini acara bakti sosial, tapi perawatan yang diberikan tidak asal-asalan. Selain itu karena acara ini diadakan setiap tahunnya, maka keterlibatan ini juga untuk mendorong mereka bisa melaksanakan kegiatan acara ini dengan lebih baik lagi, dan bisa jadi bahan evaluasi kita nantinya, “ jelasnya

Untuk fasilitas yang diberikan, lanjutnya, sangat banyak selain mengerahkan dokter gigi dengan jumlah banyak. Jadi, semua pasien yang sudah terdaftar tidak akan dikenakan biaya alias free dan semua tercover oleh Pepsodent dan RSGM UMY. “Setiap pasien yang terdaftar akan mendapatkan goodie bag yang berisi kalender edukasi gigi, sticker, limfet modul kesehatan gigi, serta pasta gigi dan sikat gigi dari pihak Pepsodent. Tapi yang perlu diingat, kami tidak meng-cover berbagai macam tindakan, jika diagnosanya komplikasi maka tidak kami cover. Misalnya, karena komplikasi atau penambalan yang melibatkan saraf tidak kami cover. Namun, jangan khawatir, kami tetap akan mengcover medical yang membutuhkan pasien misalnya penghilang rasa sakit, dan lain-lainnya,“ lanjutnya.

Untuk pendaftaran pasien tetap ada proseduralnya yang harus dilakukan, tentunya ini untuk menghindari adanya kebobolan pasien. “Pasien yang sudah memiliki nomor antrian segera melakukan pendaftaran dan mengisi formulir identitas. Kemudian jika sudah akan dilakukan screening pasien atau mendiagnosa keluhan-keluahan apa yang dirasakan dan kemudian akan menginput data. Screening ini berguna untuk menentukan terapi apa yang cocok digunakan berdasarkan keluhannya, setelah itu hasilnya akan masuk ke dalam sistem informasi kita. Karena sistem informasi yang digunakan sudah canggih dan semua ada di computer. Maka pasien yang melakukan perawatan 2 kali dianggap tidak berlaku karena, pasien hanya diberikan satu kesempatan. Setelah sudah terlihat, kemudian pasien akan disebar di bangsal manajemen perawatan, “ terangnya.

Sementara untuk kendala yang ditemui, menurut Mega hanya masalah waktu saja. Karena pergantian pasien berlangusng selama 25 menit, dan timeline waktu pengerjaan kurang lebih 30-45 menit. “Jadi, terkadang pasien bosan menunggu, mengingat kuota yang banyak. Untuk menjaga mood, kami setelkan video atau acara edukasi dengan durasi 17 menit. Namun, ada juga yang sudah jenuh menunggu kemudian pulang, karena kalau sudah dipanggil 3 kali tapi tidak datang maka akan kami anggap hangus dan kami cancel. Jadi, saya berikan saran bagi pasien untuk lebih sabar lagi, “ sarannya.

Mega berharap acara ini bisa sukses dan lancar, serta semua pasien yang mendapatkan perawatan di acara ini merasa puas. Serta bagi dokter muda yang mendapat kesempatan kali ini, bisa meningkatkan skill.