Berita

Baru Setahun Dirintis, UKM Seni Tari UMY Tampil di Jepang

IMG_0950Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Empat mahasiswa yang tergabung dalam UKM Seni Tari UMY, yakni Muhammad Toha (HI 2012), Kirana Dewi (HI 2012), Narwastu Nareswari (Manajemen 2012), dan Latif Ismail (HI 2012) terpilih sebagai wakil Indonesia dalam acara Indonesia Friendship Night 2015 di Tsukuba, Jepang yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang. Keempat mahasiswa UMY ini akan menampilkan dua kesenian tari, yakni tari klasik (tari Gatot Kaca Sutejo) dari Yogyakarta dan tari kreasi (tari Suara Suling) dengan nuansa jawa.

Terpilihnya empat mahasiswa tersebut beserta satu manajer tim, Jofi Pamungkas (HI 2012) untuk ikut tampil dalam Indonesia Friendship Night 2015 di Jepang, juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka. Pasalnya, kelima mahasiswa ini juga merupakan perintis dari UKM Seni Tari UMY yang baru saja berusia satu tahun. “Ini adalah prestasi yang membanggakan bagi kami. Sebab kami baru saja berdiri dan baru satu tahun berdiri, sudah mendapatkan kesempatan untuk tampil di luar negeri. Ini juga menjadi pertama kalinya kami tampil di luar, karena sebelumnya kami hanya melakukan penampilan tari dan mengenalkan UKM tari ini dari universitas ke universitas di Jogja, dan yang paling berkesan bagi kami karena kami pernah diminta tampil di Kraton. Kemudian kali ini kami mendapatkan prestasi yang membanggakan lagi dengan tampil di Jepang,” ungkap Muhammad Toha yang juga merupakan ketua UKM Tari UMY, saat ditemui pada Senin (16/11).

Toha juga menyampaikan bahwa kesempatan mereka untuk bisa tampil dalam acara tersebut juga karena adanya undangan dari pihak PPI Jepang. “Awal mula kami bisa menjadi salah satu tim dari Indonesia yang ikut tampil dalam acara tersebut, karena ada dosen PPB (Pusat Pelatihan Bahasa) UMY yang juga penerima beasiswa Jepang memberikan informasi ini kepada kami. Dan dari pihak PPI Jepang langsung mengundang kami untuk ikut tampil. Waktu yang kami butuhkan untuk mempersiapkan penampilan kami ini juga hanya dua bulan, karena kami baru mendapatkan undangannya dua bulan sebelum acara. Karena itu, walaupun kami hanya mendapatkan waktu dua bulan untuk persiapannya, tapi kami akan tetap memberikan penampilan yang terbaik,” imbuhnya.

Sementara itu, Jofi Pamungkas (HI 2012), selaku Manajer Tim mengatakan, acara dua tahunan yang diselenggarakan oleh PPI Jepang tersebut merupakan acara pertukaran budaya, antara budaya Jepang dan Indonesia. Acara itu pun akan digelar selama dua hari di Green Hall Tsukuba dengan menampilkan 6 tim tari, yang terdiri dari tiga tim Jepang dan tiga tim Indonesia yang diwakili oleh UMY dan ITB (Institut Teknologi Bandung). “Acara ini akan digelar selama dua hari dan final dari penampilan ini akan diadakan kontes besar di pusat kota Tsukuba. Dari pentas tersebut juga ada wadah amal yang keuntungannya akan kami kami berikan untuk membantu sekolah-sekolah yang kurang mampu di Indonesia, yakni di SDN Jenepoto Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Jofi juga mengungkapkan bahwa sekalipun kegiatan dari Indonesia Friendship Night tersebut hanya dua hari, namun ia bersama keempat temannya berencana akan berada di Jepang selama satu minggu, terhitung sejak keberangkatan mereka pada Rabu (18/11) hingga Sabtu (28/11). “Kami akan berangkat ke Jepang pada hari Rabu (18/11) dan akan tiba lagi di Jogja pada Sabtu (28/11). Karena agenda kami selain mengikuti kontes tari tersebut juga akan mengunjungi sanggar tari asal Jogja yang ada di Jepang, yakni Sanggar Hana Joss. Sanggar tari ini sudah terkenal di Jepang, jadi dalam kunjungan itu kami akan saling bertukar informasi dan melakukan silaturrahim dengan mereka,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Latif Ismail, selain menampilkan suguhan tarian klasik (Tari Gatot Kaca Sutejo) dan tari kreasi (Suara Suling) pada acara Indonesia Friendship Night dan mengunjungi Sanggar Hana Joss, mereka juga berencana akan mengenalkan kesenian tari asal Indonesia dan mengeksplor budaya Jepang serta kebudayaan Indonesia yang berkembang di Jepang. Karena saat ini, sudah banyak Indonesian Art Center yang berada di negara-negara lain. “Selain itu, kedatangan kami ke Jepang ini juga membawa misi sendiri. Selain membawa misi UMY sebagai kampus yang Unggul dan Islami, kami juga ingin mengenalkan pada mereka bahwa seni tari itu tidak semuanya harus berbau eksotis. Karena kami ingin membuat sisi lain dan memberi warna lain pada dunia seni tari. Orang banyak bilang kalau seni tari klasik itu kuno, jadi kami ingin mengubah cara pandang itu dengan menyajikan tarian klasik kemudian mengkreasikannya sendiri. Selain itu, walaupun kami membawakan kesenian tari, tapi kami juga ingin tetap sesuai dengan tuntunan agama Islam. Jadi tarian dan pakaiannya pun kami sesuaikan agar tetap mencerminkan unggul dan Islami. Ini pastinya yang akan membedakan kami dengan yang lain dan memang yang ingin kami pertahankan adalah ini, agar tetap bisa Islami,” jelasnya.

Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA yang melepas keberangkatan kelima mahasiswa tersebut ke Jepang pun turut memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka. Karena menurutnya, bagi UMY sendiri untuk bisa mendapatkan kesempatan mengenalkan kampusnya melalui dunia seni masih sangat jarang. Untuk itu, Prof. Bambang berharap, mahasiswa-mahasiswi tersebut dapat memberikan penampilan yang maksimal. “Ini menjadi nilai tambah untuk mengenalkan UMY melalui seni. Karena itu, tampillah yang maksimal karena ini kesempatan yang langka bagi UMY,” ujarnya.

Prof. Bambang pun berpesan agar kelima mahasiswa tersebut tetap bisa membawa misi UMY yang Unggul dan Islami serta Muda Mendunia. Karena di luar negeri, menurut Prof. Bambang, tidak ada universitas yang memang spesifik memiliki misi sebagai kampus yang Islami. “Karena itu, tampilkan UMY apa adanya, sebagai kampus yang unggul dan Islami. Kesempatan ini juga menjadi peluang bagi kalian untuk bisa menambah pengalaman dan link yang mungkin saja bisa memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kalian, seperti beasiswa. Maka dari itu, manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” pesannya.