Berita

Sri Sultan HB X : Muhammadiyah Merupakan 4 Pilar Utama Yogyakarta

IMG_0756Muhammadiyah dalam memasuki abad keduanya, semakin mendorong dirinya untuk memberikan pencerahan bagi Indonesia. Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia, mulai dari bidang pendidikan, pelayanan sosial dan dakwah. Melalui kontribusi Muhammadiyah terhadap kemajuan bagsa tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan bahwa Muhammadiyah merupakan 4 pilar utama Yogyakarta, setelah Tamansiswa, UGM dan Keraton. Hal tersebut diungkapkannya ketika memberikan sambutan pada Malam Tasyakuran Milad Muhammadiyah ke 106 tahun pada Rabu (18/11) bertempat di Gedung Sportorium Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogykarta (UMY).

Sri Sultan mengungkapkan, Muhammadiyah lahir di Yogyakarta dan keberadaan Muhammadiyah sangat berpengaruh dalam kemajuan Yogyakarta dari berbagai bidang. Selain itu, Muhammadiyah selama ini merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Keraton Yogyakarta. “Bukti nyata Muhammadiyah merupakan pilar utama dari Yogyakarta yaitu dengan keberadaan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah yang tersebar di penjuru DIY. Selain bidang pendidikan, dari aspek pelayanan sosial pun kontribusi Muhammadiyah sejauh ini sudah sangat baik, dan pastinya lahirnya Muhammadiyah di Yogyakarta merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Keraton dan pilar utama lainnya, yaitu UGM dan Tamansiswa. Jika ke-empat pilar tersebut dapat bersinergi niscaya akan menjadi kekuatan moral bangsa yang dapat memberikan nilai tambah tercapainya gerakan Islam sebagai pencerahan peradaban bangsa,” ungkapnya.

Milad Muhammadiyah kali ini ditandai oleh 2 momentum membahagiakan, yaitu dengan diraihnya IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) sebagai organisasi kepemudaan berprestasi tingkat nasional dan internasional. Selain itu juga penganugerahan gelar pahlawan bagi Ki Bagoes Hadikusumo yang merupakan tokoh berpengaruh di Muhammadiyah oleh pemerintah, merupakan suatu yang membanggakan bagi Muhammadiyah. “Pemberian gelar pahlawan bagi Ki Bagoes merupakan pilihan yang tepat, jika dilihat dari perjuangan Ki Bagoes dalam keanggotaannya sebagai Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan juga perannya dalam penyusunan pembukaan UU Dasar 1945,“ imbuh Sultan lagi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Zulkifli Hasan, S.E.,M.M, selaku ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) RI. Ia mengatakan bahwa sudah sepantasnya pemerintah harus menghormati Muhammadiyah yang telah berjasa besar terhadap kemerdekaan RI, karena Muhammadiyah berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. “Ki Bagoes merupakan satu dari sekian banyak pejuang Muhammadiyah yang turut berkontribusi dalam kemerdekaan RI. Hal ini menandakan peran tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam memperjuangkan kemerdekaan saat itu sangatlah besar, sudah sepatutnya pemerintah menghargai Muhammadiyah yang telah turut berperan penting dalam kemerdekaan RI,” ungkapnya.

Pada malam tasyakuran milad ke 106 Muhammadiyah tersebut dilakukan pula penandatanganan gerakan iuran anggota Muhammadiyah sebesar Rp. 10.000,- per bulan untuk kemandirian Muhammadiyah, dan juga pemberian penghargaan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah kepada IPM atas prestasi membanggakannya sebagai organisasi kepemudaan terbaik nasional. (Adam)