Berita

PT Muhammadiyah Perlu Perkuat Tata Kelola LP3M

IMG_1448Forum Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah kembali mengadakan workshop Penguatan Tata Kelola LP3M. Workshop yang bertujuan sebagai forum silaturahmi PTM se DIY dan Jateng tersebut membentuk kerjasama antar PTM yang lebih difokuskan dalam bidang pengembangan penelitian. Workshop yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan, Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut melibat kan 22 PTM DIY dan Jawa Tengah , pada Sab’tu (12/5) di Ruang Sidang Perpustakaan UMY.

Kedua puluh dua PTM tersebut yang tergabung dalam Forum LP3M PTM DIY-Jateng meliputi, UM Magelang, UM Purwokerto, UM Purworejo, UNIMUS, STT Muhammadiyah Kebumen, STIKES Muhammadiyah Gombong, STIKES Muhammadiyah Cilacap, STIKES ‘Aisyiyah, STIKES Muhammadiyah Pekajangan, STIKES Muhammadiyah Klaten, STIKES Muhammadiyah Kudus, STIKES Kusuma Husada Surakarta, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, Akademi Statistika Muhammadiyah Semarang, Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten, AKPER Muhammadiyah Kendal, Politeknik Muhammadiyah Magelang, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan, Politeknik Muhammadiyah Tegal, UAD, AKBID Nyai Ahmad Dahlan, Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta, serta UMY.

Kepala LP3M Hilman Latief, Ph.D dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam hal penelitian dan pengabdian masyarakat perlu dikembangkan dan diperkuat tata kelola PTM di Indonesia, khususnya yang berada di DIY dan Jateng. “Penelitian-penelitian yang melibatkan berbagai penulis maupun dosen PTM sudah diinisiasi dan dikerjakan bersama, baik dikti maupun skema lainnya. Hanya saja, seperti yang lagi ngetrend saat ini yaitu LPDP mempunyai dana research yang lumayan, namun untuk bisa mendapatkannya juga bukan hanya personal, tetapi juga pendukungnya. Karena itulah, PTM yang yang tergabung dalam LP3M ini perlu mengembangkan dan memperkuat lagi tata kelolanya, terutama dalam bidang penelitian,” jelasnya.

Selanjutnya Hilman menambahkan, dalam hal pengabdian masyarakat juga perlu diperhatikan. Sebagaimana diketahui, KKN bukan hanya program pengabdian masyarakat untuk memberikan mereka pengalaman dan memperluas jejaring yang mereka miliki. Namun juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi sebuah perguruan tinggi jika KKN tersebut juga bisa dilakukan bersama PT lain. “Selain program-program pengabdian masyarakat yang biasanya dilakukan bersama, saya mengharapkan dalam program-program pengabdian masyarakat tersebut bukan hanya satu PT saja yang melakukan pengabdian di satu tempat, namun juga perlu melibatkan PTM yang lainnya. Hal ini juga dapat memperluas pergaulan mahasiswa dan memperkuat kerjasama setiap PTM yang terlibat,” ungkapnya.

Dalam workshop tersebut, hadir pula Sudarisman, Ph.D sebagai narasumber yang membahas topik utama yaitu Penyusunan Road Map Penelitian Berbasis Program Studi. Menurut Kepala Divisi Penelitian LP3M UMY tersebut, yang dimaksud dengan road map dapat diartikan sebagai peta penentu atau penunjuk arah. “Dalam konteks upaya pencapaian tujuan, road map merupakan sebuah dokumen rencana kerja rinci dan terintegrasi dengan pelaksanaan kegiatan untuk rentang waktu tertentu,”ujarnya.

Sudarisman kembali menjelaskan, Roadmap diperlukan untuk memenuhi standar PT yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 49 tahun 2014 terkait standar Nasional Pendidikan Tinggi. “Ruang lingkup standar Nasional penelitian meliputi, hasil penelitian, isi penelitian, proses penelitian, penilaian penelitian, peneliti, sarana dan prasarana penelitian, pengelolaan penelitian, serta pendanaan dan pembiayaan penelitian,” ujarnya.

Dalam hal tersebut, Sudarisman menambahkan bahwa penelitian bukan hanya berhenti di publikasi saja, tetapi juga hasil penelitian harus diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. “Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi sumber daya dan sumber dana. Penelitian tentunya dilaksanakan berdasarkan visi, misi, strategi, dan kebutuhan perguruan tinggi,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ulin Nuha, Ph.D dalam sambutannya selaku Koordinator Forum LP3M PTM mengatakan, dalam penelitian dan publikasi hal yang terpenting adalah jurnal. “Jurnal saat ini semakin berat, penulis tidak boleh semuanya dari internal, harus ada porsi eksternalnya. Saya rasa persoalan ini juga bukan hanya dirasakan oleh PTM namun juga PT Negeri. Maka dari itu diperlukan penguatan dalam hal pengelola publikasi itu sendiri,”ungkapnya. Ulin juga mengharapkan forum tersebut akan terus berlanjut. Selain itu, pada Februari 2016 yang akan datang juga direncanakan akan diselenggarakan Konferensi Ilmuwan PTM di Kudus, Jawa Tengah.(hevi)