Berita

Cegah Penyakit Fisik dan Emosi Pada Lansia, Tim PKM UMY Ciptakan “Sego Bawal”

IMG_20160327_165113

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat populasi lansia yang tinggi. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), angka persentase populasi lansia terus meningkat setiap tahunnya. Tingginya angka lansia dapat berpengaruh terhadap tingginya angka penyakit degeneratif, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki tingkat populasi lansia cukup tinggi. Menanggapi permasalahan pada lansia tersebut, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat, menciptakan Senam Ergonomis Berbasis Spiritual (Sego Bawal).

“Meskipun pemerintah telah membuat kebijakan maupun program yang mendukung untuk terciptanya lansia dengan derajat kesehatan tinggi, seperti program kartu menuju sehat lansia dan posyandu bagi lansia, namun belum efektif dan belum bisa menangani angka sakit lansia secara keseluruhan hingga ke desa. Berangkat dari permasalahan itu, saya beserta tim PKM mencoba mengatasi permasalahan lansia dengan menciptakan Sego Bawal dalam rangka pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan emosi pada lansia,” papar Sri Andini Widya Ningrum, selaku ketua tim saat ditemui di Biro Humas dan Protokol UMY pada Jum’at (10/6).

Mahasiswi jurusan Ilmu Keperawatan angkatan 2013 tersebut kembali menjelaskan, Sego Bawal yang diciptakan oleh Andini beserta timnya, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia mengenai cara mencegah dan memulihkan penyakit fisik maupun emosi. Sehingga tercapai derajat kesehatan yang baik. Selain itu, dengan terciptanya Sego Bawal yang merupakan hasil penelitian pertama di Indonesia tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lansia dalam mencegah dan memulihkan penyakit fisik dan emosi melalui senam ergonomis.

Andini melanjutkan, senam yang ditujukan pada lansia tersebut sedikit berbeda dengan gerakan senam pada umumnya. Senam ergonomis yang dilakukan oleh para lansia tersebut disertai dengan derivasi gerakan shalat yang merupakan salah satu metode dalam pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan emosi pada lansia. “Senam Ergonomis diinovasi dengan penambahan iringan lantunan Asma’ul Husna dan peserta senam diminta mengikuti lantunan tersebut yang memiliki manfaat menambah kedekatan dengan Allah swt. Dengan cara ini dapat meningkatkan ketenangan dan kedamaian batin, serta mampu memaknai kehidupan sebagai hal yang harus dinikmati dan disyukuri,” tandasnya.

Program pengabdian masyarakat tersebut, Andini beserta timnya mengambil sasaran yang ditujukan pada lansia di Dusun Godegan, Desa Brajan, Tamantirto, Bantul. Berdasarkan hasil survey yang didapat pada tanggal 8 Oktober 2015, Andini mengaku lansia di dusun tersebut memiliki peningkatan penyakit fisik dan emosi. “Sasaran dari program Sego Bawal adalah lansia muslim dari usia pertengahan hingga usia lanjut, yaitu dari usia 45 tahun hingga 90 tahun keatas. Pada kelompok tersebut telah mengalami gejala-gejala penuaan, seperti munculnya berbagai macam penyakit, hingga mudah mengalami depresi karena perubahan aktifitas,” jelasnya.

Untuk hasil survey yang di dapat pada lansia di tempat penelitian tersebut, Andini beserta empat anggotanya memaparkan hasil presentase lansia. Sejumlah lansia yang bermukim di daerah dusun Godegan RT 10 didapatkan 54,54 persen lansia merasa sakit dengan keluhan nyeri punggung, 40,90 persen nyeri sendi, 40,90 persen hipertensi, 31,81 persen kolesterol, 31,81 persen asam urat, 18,18 persen diabetes mellitus dan vertigo 9,09 persen, dan keluhan-keluhan lain sebanyak 27,27 persen. “Jika dilihat dari segi psikis, 31,81 persen lansia mengatakan mudah marah, dan 31,80 persen mudah stress jika memiliki masalah. Kemudian 36,36 persen dari mereka juga sudah tidak bekerja. Selain itu dari proses wawancara yang telah kami lakukan, diketahui bahwa sebagian besar lansia mengalami gangguan tidur,” jelas Andini.

Andini beserta ke empat timnya yaitu Aneta Putri Arlindasari mahasiswi angkatan 2013, Gunadiah Annisa Septiningrum angkatan 2013, Firdasani Desma Rosmala angkatan 2014. Ketiganya merupakan mahasiswi dari jurusan Ilmu Keperawatan UMY, serta Sutan Kumala Pontas seorang mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2013. Dengan menciptakan Sego Bawal tersebut Andini beserta tim berharap dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan yang berdasarkan pada nilai-nilai keislaman dan dapat mencegah serta dapat memulihkan penyakit fisik maupun emosi yang diderita oleh para lansia.

“Dengan adanya Sego Bawal ini, kami berharap dapat sebagai jalan alternatif penanganan non farmakologi dengan berdasarkan pada nilai-nilai keislaman bagi lansia yang memiliki masalah kesehatan secara fisik maupun psikis. Selain itu kami juga berharap dapat membentuk komunitas lansia di Desa Brajan pertama di Indonesia yang mandiri dengan derajat kesehatan yang baik dan usia harapan hidup tinggi,” harapnya. (hv)