Pemerintah Taiwan menerapkan kebijakan baru per 20 Mei 2016 yang disebut New Southbound Policy (Kebijakan Baru ke arah selatan). Di bawah kepemimpinan Presiden Wanita pertamanya, Tsai Ing-wen, kebijakan ini berpedoman pada pembangunan di segala bidang dan saling menguntungkan. Hal ini meliputi kerjasama dengan 18 negara yang terdiri dari 10 negara ASEAN, 6 negara Asia Selatan, Australia dan Selandia Baru.
Untuk itu, Taiwan semakin berkomitmen untuk mengembangkan hubungan antara Taiwan dan negara-negara ASEAN, Asia Selatan, Australia, dan Selandia Baru di bidang ekonomi & perdagangan, ilmu pengetahuan & teknologi, serta budaya. Begitu pula dengan Indonesia, sebagai negara terbesar mitra kebijakan New Southbound Policy akan mendapat berbagai kemudahan dalam berhubungan dengan Taiwan. Salah satunya di bidang pendidikan, Taiwan berkomitmen meningkatkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.
Hal ini dinyatakan oleh Ambassador John C. Chen dari Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) sebagai keynote speaker dalam kuliah umum bertajuk “Prospect Taiwan-Indonesia Relations” di Ruang Sidang AR. Fachudin A lt. 5 pada Kamis (23/3). Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan civitas akademika mulai dari dosen, karyawan dan mahasiswa UMY.
Chen juga melanjutkan untuk beasiswa sendiri pemerintah Taiwan telah mengadakan beasiswa “Taiwan Scholarship Program” yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan kuliahnya di Taiwan. “MOE (Ministry of Education) Taiwan Scholarship Program bisa digunakan bagi mahasiswa Indonesia untuk berkuliah di Taiwan. Pelajar Indonesia saat ini mencapai 4000 orang dan kami terus mendorong terus bertambah jumlahnya. Tentunya dengan berbagai kemudahan yang nantinya akan kami canangkan, seperti dalam hal mengurus visa,”ungkapnya.
Saat ini kerjasama Taiwan-Indonesia telah terjalin dan meliputi berbagai bidang. Chen menyebutkan beberapa diantaranya. “Dalam bidang agrikultur, Taiwan-Indonesia bekomitmen untuk meningkatkan kualtias beras , gula, dan pisang. Lalu ada di bidang Petrochemical yaitu adanya kerjasama CPC Taiwan dan Pertamina Indonesia. Di bidang Industri, kita saling mengadakan vocational training center,”tambahnya.
Seperti disebutkan di atas tadi, kerjasama New Southbound Policy meliputi segala bidang dalam membidik negara-negara bagian selatan. Taiwan juga membidik sektor pariwisata dan gencar melakukan promosi khususnya bagi wisatawan muslim. “Kami terus berupaya meningkatkan fasilitas dan lingkungan yang ramah bagi wisatawan muslim (termasuk menyediakan makanan halal). Selain tempat wisata dan alam yang menarik, wisatawan juga bisa menkmati berbagai macam kuliner dan tempat perbelanjaan yang menarik,”tambah Chen. (bagas)