Berita

Antisipasi Peserta Membludak, Panitia Public Lecture Dr. Zakir Naik Sediakan big screen Untuk Nobar

Public Lecture Dr. Zakir Naik di Sportorium UMY pada Senin (3/4) tidak hanya dihadiri oleh peserta yang telah mendaftar online sebelumnya, namun mereka juga yang nekat datang langsung walaupun tidak mendaftar online sebelumnya. Mengatasi hal tersebut, Panitia menyediakan big screen yang disambungkan ke proyektor di lantai dasar Masjid K.H Ahmad Dahlan agar warga yang tidak mendaftar sebelumnya tetap bisa menikmati ceramah dari Dr. Zakir Naik.

Ada ribuan jamaah yang mengikuti kuliah umum Dr. Zakir Naik di Masjid Kampus UMY ini. Sejumlah jamaah juga berasal dari luar kota dan menyempatkan datang langsung ke UMY walaupun belum mendaftar online sebelumnya. Salah satunya Yudi (41) yang datang dari Solo. Dia mengaku tidak mendaftar online sebelumnya dan hanya ingin melihat Dr. Zakir Naik. “Saya langsung dari Solo tadi, diberi tahu teman saya beberapa hari yang lalu. Saya Cuma ingin melihat Dr. Zakir Naik,”ujarnya.

Yudi juga mengapresiasi langkah panitia yang mengarahkan jamaah yang tidak terdaftar online menuju lantai dasar Masjid K.H Ahmad Dahlan. “Saya rasa ini bagus. Nyaman, ngga masalah tidak mendengarkan ceramah secara langsung, Cuma ada beberapa masalah teknis tadi soal proyektor sehingga harus pindah ke lantai 1. Saya rasa saya cukup puas,”tandasnya.

Berbeda dengan Adam (22) yang datang dari Semarang bersama ibunya. Dia tidak mendaftar secara online sebelumnya dikarenakan mengalami server down yang dialami komputernya. Menurutnya, beberapa kendala yang terjadi harus dievaluasi untuk agenda selanjutnya. “Kesalahan-kesalahan teknis seharusnya dapat diminimalkan. Seperti terjemahan yang terlalu tertinggal dengan ucapan Dr. Zakir Naik, semoga bisa menjadi evaluasi untuk agenda selanjutnya,”harapnya.

Lain pula dengan Muhammad Andika Pranoto, (52) dari Bekasi, Jakarta. Dia mengaku ingin melihat Dr.Zakir Naik karena dia teringat dengan sosok Sheikh Ahmed Deedat. “Saya cukup mengikuti beiau (DZN) sebelumnya saya sempat mengikuti perbandingan agama dari gurunya, Sheikh Ahmed Deedat. Saya kira Dr. Zakir Naik dapat menggantikan beliau. Subhanallah beliau, semoga selalu selalu sehat dan selalu memberi pencerahan dalam hidupnya kepada masyarakat luas,”ungkapnya.

Sebagai seorang yang concern kepada perbandingan agama, Andika tidak ingin melewatkan kesempatan bertemu Dr. Zakir Naik. Dia tidak ingin kejadian tahun 1995, saat dia melewatkan kunjungan Sheikh Ahmed Deedat di Jakarta. “Saya sempat melewatkan kunjungan Ahmed Deedat ke Jakarta tahun 1995, makanya saya sempat nggak percaya kalo Dr. Zakir Naik mau ke Indonesia. Makanya saya ingin bertemu dengannya secara langsung,”harapnya. (bagas)