Berita

Tulisan “Diplomasi Panda” Hantarkan Mahasiswa HI UMY ke Tiongkok

Nur Indah Setia Rini, Mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2015 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HI UMY) mendapatkan hadiah pergi ke China. Rini trpilih sebagai pemenang kompetisi menulis esai Write to China yang diselenggarakan atas kerjasama Foreign Policy community of Indonesia dengan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta. Kompetisi ini bertujuan agar para mahasiswa Indonesia mengerti mengenai Tiongkok maupun hubungan bilateralnya antara Indonesia dan Tiongkok. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam diplomasi people to people antara Indonesia dan Tiongkok.

Saat diwawancarai di student hall IPIREL UMY pada hari Rabu (11/4), Rini menjelaskan mengenai kompetisi yang ia ikuti. Ia menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Pertama registrasi peserta yang diikuti pengunggahan file esai yang dibuat. Tema kompetisi esai kali ini bertemakan “What Indonesian Youth think about China.” Dari ratusan peserta, dipilih 35 orang yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara via telephone. Setiap peserta merupakan mahasiswa Indonesia dan esai yang dikirimkan diwajibkan menggunakan Bahasa Inggris.

“Saya menulis esai mengenai hubungan diplomatik yang dilakukan oleh Tiongkok ke negara mitra dengan menggunakan hewan Panda,” jelasnya. Rini kembali menjelaskan bahwa Panda seringkali hanya dilihat sebagai hewan lucu, tanpa mengetahui alasan di balik adanya Panda tersebut di negara yang bukan asalnya. “Kebanyakan orang awam memandang bahwa Panda hanya sebatas hewan lucu yang didatangkan ke negaranya untuk melengkapi koleksi kebun binatang. Tapi sebenarnya di balik itu semua ada diplomasi antara Tiongkok dengan negara yang mendatangkan hewan Panda tersebut,” jelasnya lagi.

Ia menambahkan bahwa Tiongkok menganggap Panda sebagai hewan pembawa keberuntungan. Mereka juga menganggap bahwa Panda merupakan simbol perdamaian dan persahabatan. “Tidak semua negara mendapatkan Panda dari Tiongkok, namun hanya beberapa negara saja. Itupun hanya sebatas peminjaman selama sepuluh tahun,” jelas Rini.

Dengan mengikuti kompetisi ini, Rini berpesan kepada mahasiswa HI pada khususnya dan kepada seluruh mahasiswa UMY pada umumnya agar selalu membuka mata untuk kesempatan sekecil apapun. Sebagai mahasiswa HI pun Rini mengungkapkan bila diplomasi merupakan sebuah bagian dari pembelajaran. Kesempatan kecil itu siapa tahu dapat mengantarkannya ke impian yang diinginkan. “Mahasiswa juga perlu untuk tetap terus berusaha dan bermimpi, selalu berusaha,” tutupnya. (Darel)