Berita

Peduli Persaingan Global, UMY adakan Seminar International Inovasi Berkelanjutan

Inovasi yang berkelanjutan merupakan sebuah kunci utama bagi negara-negara asia terutama asia tenggara sebagai  kekuatan ekonomi baru dunia. Cina dan India merupakan  gambaran negara-negara yang  sudah memiliki kekuatan ekonomi baru dan sebentar lagi harus disusul oleh negara-negara asia tenggara. Dalam persaingan ini negara yang akan bertahan adalah negara yang memiliki inovasi berkelanjutan.

Demikian disampaikan oleh Sri Atmaja P. Rosyidi, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY saat diwawancarai terkait persiapan penyelenggaraan International Conference On Sustainable Innovation and International Joint Seminar  (ICoSI-IJS 3) 2012 dengan tema “Sustainable Innovation for Enhancing Global Competitiveness in Asia Countries” di Kampus Terpadu UMY Jumat, (18/11).

Sri menjelaskan bahwa ICOSI-IJS 3  merupakan suatu bentuk kegiatan menyebarkan kajian ilmiah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para akademisi. “Kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi akademisi untuk berkomunikasi secara ilmiah dalam topik mengenai Sustainable Innovation atau inovasi yang berkelanjutan” jelasnya.

Selain itu Sri mengungkapkan bahwa pentingnya sebuah negara memiliki sutau inovasi yang berkelanjutan. “Persaingan global saat ini sangat ketat dan sarat akan kompetisi yang cukup tinggi. oleh karena itu jika tidak memiliki sebuah inovasi yang berkelanjutan maka negara itu tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara lain” ungkapnya.

Dalam kegiatan ICoSI-IJS 3 ini UMY bekerjasama dengan beberapa universitas yaitu International Islamic University of Malaysia (IIUM), Universiti  Utara Malaysia (UUM), Technische Universiteit Eindhoven Netherlands (TU/e).

“Kami memilih Universitas tersebut untuk bekerja sama dalam kegiatan ini karena kami memiliki kajian yang sama yaitu mengenai Sustainable Innovation/inovasi berkelanjutan dan kegiatan ini juga didukung oleh  Asosiasi Perguruan Tinggi di Asia Pasifik/Association of University of Asia and the Pacific (AUAP)” tandasnya.

Sri juga menerangkan bahwa sampai saat ini peserta yang sudah mendaftarkan paper nya berasal dari beberapa negara. “sampai saat ini peserta yang sudah mendaftarkan papernya untuk dipresentasikan berasal dari negara India, Australia, Belanda, Swiss, Jepang, Malaysia termasuk juga Indonesia” terangnya.

Sri menambahkan paper yang sudah dikumpulkan akan dinilai oleh para ahli di ICOSI-IJS3 lalu diajukan ke jurnal-jurnal internasional. “jurnal international itu antara lain International Journal on Advance, Engineering and Information Technology, Pakistan Journal of Biological Sciences dan Jurnal Media Hukum dengan Kriteria utamanya adalah kebaruan dari kajian, tingkat keilmiahan dan yang originalitas atau kaslian paper” tambahnya.

Selaku Ketua Panitia Sri berharap dengan terlaksananya kegiatan ini dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik antar universitas dalam maupun luar negeri. “Saya berharap akan terjalin kerja sama penelitian yang baik sehingga memunculkan ide-ide baru mengenai sebuah inovasi yang berkelanjutan dan dapat di aplikasikan dalam persaingan global tersebut” harapnya.

Inovasi yang berkelanjutan merupakan sebuah kunci utama bagi negara-negara asia terutama asia tenggara sebagai  kekuatan ekonomi baru dunia. Cina dan India merupakan  gambaran negara-negara yang  sudah memiliki kekuatan ekonomi baru dan sebentar lagi harus disusul oleh negara-negara asia tenggara. Dalam persaingan ini negara yang akan bertahan adalah negara yang memiliki inovasi berkelanjutan.

Demikian disampaikan oleh Sri Atmaja P. Rosyidi, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY saat diwawancarai terkait persiapan penyelenggaraan International Conference On Sustainable Innovation and International Joint Seminar  (ICoSI-IJS 3) 2012 dengan tema “Sustainable Innovation for Enhancing Global Competitiveness in Asia Countries” di Kampus Terpadu UMY Jumat, (18/11).

Sri menjelaskan bahwa ICOSI-IJS 3  merupakan suatu bentuk kegiatan menyebarkan kajian ilmiah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para akademisi. “Kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi akademisi untuk berkomunikasi secara ilmiah dalam topik mengenai Sustainable Innovation atau inovasi yang berkelanjutan” jelasnya.

Selain itu Sri mengungkapkan bahwa pentingnya sebuah negara memiliki sutau inovasi yang berkelanjutan. “Persaingan global saat ini sangat ketat dan sarat akan kompetisi yang cukup tinggi. oleh karena itu jika tidak memiliki sebuah inovasi yang berkelanjutan maka negara itu tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara lain” ungkapnya.

Dalam kegiatan ICoSI-IJS 3 ini UMY bekerjasama dengan beberapa universitas yaitu International Islamic University of Malaysia (IIUM), Universiti  Utara Malaysia (UUM), Technische Universiteit Eindhoven Netherlands (TU/e).

“Kami memilih Universitas tersebut untuk bekerja sama dalam kegiatan ini karena kami memiliki kajian yang sama yaitu mengenai Sustainable Innovation/inovasi berkelanjutan dan kegiatan ini juga didukung oleh  Asosiasi Perguruan Tinggi di Asia Pasifik/Association of University of Asia and the Pacific (AUAP)” tandasnya.

Sri juga menerangkan bahwa sampai saat ini peserta yang sudah mendaftarkan paper nya berasal dari beberapa negara. “sampai saat ini peserta yang sudah mendaftarkan papernya untuk dipresentasikan berasal dari negara India, Australia, Belanda, Swiss, Jepang, Malaysia termasuk juga Indonesia” terangnya.

Sri menambahkan paper yang sudah dikumpulkan akan dinilai oleh para ahli di ICOSI-IJS3 lalu diajukan ke jurnal-jurnal internasional. “jurnal international itu antara lain International Journal on Advance, Engineering and Information Technology, Pakistan Journal of Biological Sciences dan Jurnal Media Hukum dengan Kriteria utamanya adalah kebaruan dari kajian, tingkat keilmiahan dan yang originalitas atau kaslian paper” tambahnya.

Selaku Ketua Panitia Sri berharap dengan terlaksananya kegiatan ini dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik antar universitas dalam maupun luar negeri. “Saya berharap akan terjalin kerja sama penelitian yang baik sehingga memunculkan ide-ide baru mengenai sebuah inovasi yang berkelanjutan dan dapat di aplikasikan dalam persaingan global tersebut” harapnya. (Sakti)

Share This Post

Berita Terkini