Minggu (26/1) menjadi hari penyambutan bagi rombongan gowesers Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pasalnya mereka jauh-jauh dari Purwokerto tidak hanya untuk berkunjung namun untuk menyelesaikan sebuah misi yaitu estafet bendera muktamar Muhammadiyah dan Aisyah ke-48.
Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan dilaksanakan Juli mendatang dengan mengambil tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta” nyatanya mampu menggerakkan kampus-kampus Muhammadiyah untuk ikut memeriahkan syiar muktamar dengan cara yang berbeda dengan tahun lalu. Cara yang dipilih tergolong unik dan selaras dengan tema yang diusung oleh Muktamar Muhammadiyah ke-48 yaitu dengan estafet bendera muktamar dengan menggunakan sepeda.
Tentunya estafet menggunakan sepeda juga dipilih sebagai alternatif untuk ikut mendukung gerakan hidup sehat sekaligus mengurangi polusi karena di setiap perguruan tinggi Muhammadiyah mempunyai komintas sepeda. Selain itu gerakan ini selaras dengan program yang akhir-akhir ini digencarkan oleh UMY yaitu “Green Campus Initiative”.
Dalam wawancara dengan Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan UMY Slamet Riyadi menyampaikan bahwa estafet dengan menggunakan sepeda bisa menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah ikut berperan aktif dalam meminimalisir emisi yang sekarang sudah semakin banyak. “Selain manfaat berupa tubuh menjadi lebih sehat, kegiatan ini juga menjadi ajang ukhuwah silaturahmi antar perguruan tinggi Muhammadiyah,” ungkap Slamet.
Dengan semangat syiar dan menunaikan misi akhirnya rombongan UMP berhasil menempuh jarak sekitar 155 km dan menyerahkan bendera muktamar kepada UMY yang diterima langsung oleh Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia, Dr. Nano Prawoto. Setelah secara simbolik menyerahkan bendera muktamar, rombongan dari UMP diajak untuk tour kebudaayaan dengan menggunakan sepeda yang bertajuk “Jogja Heritage Riding”. Tema ini dipilih untuk memperkenalkan sekaligus menaikkan nilai-nilai budaya Jogja, karena rute yang ditentukan merupakan destinasi wisata budaya Jogja yang harus dikunjungi dan memiliki makna serta kaitan erat dengan sejarah Kraton Yogyakarta.
Dari urutan rute yang diambil diantaranya melewati Tugu Jogja, Jalan Malioboro, Titik 0 km, Alun-alun Utara, Kraton, Tamansari, dan berakhir di Makam Raja-raja di Imogiri. Acara ini diikuti oleh 20 orang dosen dan karyawan UMP serta 50 orang dari UMY yang terdiri dari dosen, staff, karyawan dan komunitas sepeda UMY.
Terlepas dari misi UMP yang sudah selesai, tentunya ini menjadi misi baru bagi UMY untuk melanjutkan semangat syiar muktamar dan ukhuwah silaturahmi dengan mengestafetkan bendera muktamar kepada tuan rumah Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah. “Kami punya usulan untuk melanjutkan misi estafet ini. Kemungkinan bisa dilaksanakan pada bulan Maret mendatang, namun hal ini tentunya masih akan didiskusikan terlebih dahulu bersama para pimpinan UMY,” imbuh Slamet lagi. (id)