Berita

LPTQ UMY Kembangkan Desa Wisata dan Budaya Gamol Melalui PHP2D

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menorehkan prestasi tingkat nasional di tahun 2020. Kali ini, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) UMY mendapat pendanaan hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Program hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli mahasiswa untuk berkontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan juga sejahtera.

Dengan mengusung judul “Pengembangan Desa Wisata dan Budaya Gamol Melalui Agrotechnopark Sebagai Upaya Penguatan Literasi Pertanian Terintegrasi yang Berkelanjutan”. LPTQ UMY menyelenggarakan peluncuran programnya pada Jum’at (28/08) lalu tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan. Farizna Permata Sari, ketua tim LPTQ UMY menyampaikan bahwa program yang dibuat berdasar kepada potensi Desa Gamol yang dapat dikembangkan menjadi Desa Wisata dan Budaya produktif, inovatif, dan mandiri. “Beberapa kegiatan pemberdayaan yang akan kami lakukan adalah penanaman bibit indigofera, pelatihan budidaya dan pendampingan usaha tani jamur, pembuatan rumah produksi pelatihan dan pendampingan produksi pellet indigofera dan lobster air tawar, pelatihan manajemen pengelolaan usaha, dan pelatihan pemasaran produk,” terangnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan baik dan antusias yang tinggi dari warga Desa Gamol sendiri karena selaras dengan program Dusun untuk mengubah cara berpikir serta perilaku masyarakat agar dapat lebih sejahtera. Selain itu, UMY juga memberikan apresiasi dan dukungan penuh untuk LPTQ UMY dalam melaksanakan program ini. Prof. Hilman Latief, S.Ag., M.A., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK UMY menyatakan bahwa program ini sejalan dengan pembinaan kemahasiswaan yang bertujuan untuk menambah empati mahasiswa terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. “Saya dan universitas mendukung adanya program ini. Untuk dosen pendamping dan tim, saya minta agar dapat memastikan program-program yang dirancang dapat berjalan dengan baik. Kuncinya adalah selalu berkoordinasi dengan pihak dusun,” ungkapnya. (ays)