Berita

KOMAHI UMY Selenggarakan Pelatihan Calon Diplomat

keterangan foto: Dari kiri ke kanan, Dosen An Najh University Palestine Fakher Khalili, Krektur Timteng Dirjen Asia Pasifik Kemenlu RI Roni Prasetyo bersama asisten, dan moderator.Hubungan antar negara saat ini cenderung semakin berkembang sehingga semakin dibutuhkan pula diplomat yang memiliki kompetensi mumpuni untuk melakukan upaya-upaya diplomasi. Program Studi Hubungan Internasional (HI) di perguruan tinggi pun menjadi proses pendidikan dini untuk menghasilkan calon-calon diplomat kompeten tersebut di masa depan.

Hal ini yang melatarbelakangi Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KOMAHI UMY) untuk mengadakan “Diplomatic Course 2012, Feel the Atmosphere of Diplomacy by Diplomatic Course” yang diadakan Sabtu hingga Selasa (19-22/5) di Kampus Terpadu UMY dan Hotel Phoenix Yogyakarta.

Ketua Panitia, Ahmad Muhammad menjelaskan, Diplomatic Course (DC) diadakan untuk mengetahui sejumlah proses yang dilakukan perwakilan negara dalam melakukan diplomasi ke negara lain. Baik secara teori maupun praktek, upaya ini dikemasi dalam sebuah topik hangat di percaturan politik dunia. “Tahun ini kami mengambil topik perdebatan mengenai Palestina sebagai anggota tetap PBB. Topik ini dipilih karena memang sedang menjadi topik yang dibicarakan di dunia internasional” terangnya.

DC 2012 menurut Ahmad, dibuka dengan seminar agar para peserta paham mengenai topik terpilih sebelum mereka melakukan Simulasi sidang PBB mengenai topik tersebut. Seminar tersebut menghadirkan Direktur Timur Tengah Dirjen Asia Pasifik Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) Roni Prasetyo Y untuk mengetahui perdebatan Palestina dari sudut pandang Indonesia. Bahkan KOMAHI UMY juga mendatangkan langsung Fakher Khalili, Dosen An-Najh University Palestina untuk memahami secara langsung kondisi negara tersebut.

Sementara Simulasi Sidang menurut Ahmad, dikemas menyerupai sidang yang dilakukan perwakilan-perwakilan negara di PBB. Mulai dari cara menyampaikan pendapat hingga sejumlah proses yang dilakukan di sidang tersebut, misalnya proses lobi. “Setiap peserta mewakili satu negara PBB, mereka sebelumnya membuat paper mengenai posisi negara yang mereka wakili dalam perdebatan Palestina ini. Di hari terakhir juga ada pelatihan Table Manner karena pada dasarnya diplomasi juga bisa diadakan di meja makan” katanya.

Pada akhirnya Ahmad mengharapkan, DC 2012 berhasil menumbuhkan jiwa diplomat mahasiswa HI sebagai calon diplomat Indonesia. Para peserta diharapkan memiliki bayangan nyata mengenai hal yang dilakukan diplomat. “Terlebih dalam topik negara Palestina ini. Dengan sangat jelasnya pro kontra yang timbul pada perdebatan ini, kita bisa lebih memahami perpolitikan Internasional yang sangat kompleks” pungkasnya.

DC 2012, merupakan salah satu bagian dari rangkaian agenda besar yang diadakan KOMAHI tahun ini, “International Relations Art of Challenge 2012”. Selain DC, dalam agenda ini, KOMAHI UMY juga mengadakan Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa, danSchool of Journalism. (fariz)

Share This Post

Berita Terkini