Berita

Prodi KPI UMY Adakan Studium Generale Konseling

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Prodi KPI UMY) mengadakan kuliah umum konseling dengan tema ‘Mengatasi Luka di Masa Lalu Untuk Mempersiapkan Masa Depan yang Lebih Produktif’ yang dilaksanakan secara daring pada hari Rabu (10/2). Kegiatan ini diikuti seluruh mahasiswa Angkatan 2020 Prodi KPI UMY.

Elly Risman,Psi., Pakar Psikologi anak dan keluarga menyampaikan bahwa dalam mengatasi luka di masa lalu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mahasiswa mengontrol emosi sebagai pusat perasaan serta pengalaman masa kecil melalui inner child. ”Emosi merupakan suatu ekspresi yang eksis dan Allah sudah menciptakan emosi seperti sedih, marah, senang yang dialami oleh manusia dan tidak memandang gender baik itu perempuan dan laki-laki, oleh karena itu juga pentingnya dalam mengontrol ekspresi emosi seseorang. Selain itu juga, untuk mengatasi luka di masa lalu hal yang perlu diidentifikasi dari diri sendiri melalui pengalaman masa kecil, yaitu inner child apakah bersifat free child, adaptive atau rebellious. Untuk menghapus luka masa lalu yang perlu diingat adalah kenangan-kenangan indah yang bersifat free-child (kreatif dan kesenangan) serta adaptive (penurut, menyesuaikan diri, dan dapat bekerjasama). Setelah itu cara berikutnya melalui terapi memaafkan dengan menggunakan rujukan pada Surat Al-Imran ayat 159,” paparnya yang juga sebagai pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati.

Elly juga menyampaikan bahwa pusat emosi kita dikendalikan oleh otak pada bagian sistem limbic dengan beberapa fungsi diantaranya mendukung perasaan atau emosi, mendukung motivasi, berhubungan dengan memori serta mengontrol sistem syaraf simpatik seperti jantung, paru-paru, usus dan organ seks. ”Karena emosi kita berpusat pada sistem limbic otak maka ketika hati senang mewujudkan long-term memories dari emosi yang positif, sebaliknya jika emosi negatif kita tidak dapat tertampung dan sudah menumpuk maka berujung pada stress dan berdampak pada fisik dan juga gangguan mental karena long-term memories berasal dari emosi yang negatif,” jelasnya.

Selanjutnya Elly memberikan beberapa tips mengenai bagaimana anak yang tangguh di masa depan melalui beberapa cara salah satunya dengan penguatan aqidah, akhlak dan ibadah. ”Terdapat beberapa cara agar anak menjadi tangguh di masa depan diantaranya adalah penguatan pada aqidah, akhlak serta ibadah, kemampuan berfikir kritis dan memecahkan dalam pengambilan keputusan, mandiri dan tanggung jawab, menguasai teknologi dengan benar, memliki sense of crisis, dapat melakukan komunikasi yang baik dan benar dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,”tutupnya.(Sofia)

Share This Post

Berita Terkini