Program internasionalisasi menjadi salah satu program unggulan yang dimiliki oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Penguatan program tersebut dilakukan UMY dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama internasional dengan berbagai universitas di luar negeri. Oleh karena itu, UMY turut melibatkan beberapa dosen untuk melakukan kerjasama seperti salah satunya adalah Dr. Zuly Qodir, M.Ag., Dosen Ilmu Pemerintahan UMY yang turut melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa Profesor dari Australian National University (ANU), Canberra.
Dosen Ilmu Pemerintahan ini menjelaskan bahwa penjajakan awal kerjasama dimulai dengan melakukan penulisan artikel bersama dengan tiga Profesor dari ANU. “Karena UMY belum memiliki ikatan kerjasama dengan ANU, maka di sini saya juga mengemban amanah untuk membuka peluang kerjasama antara UMY – ANU dengan mengikuti program “Sabbatical Leave” atau program cuti mengajar untuk berkunjung ke ANU guna memperdalam ilmu dengan melakukan penulisan artikel bersama dengan tiga Professor dari ANU yaitu Prof. Greg Fealy, Prof. Edward Aspinal, dan Prof. Marcus Mietzner terkait studi politik Islam,” ungkap Zuly saat dihubungi pada Sabtu (29/10).
Menurut Zuly, pemilihan ANU sebagai mitra kerjasama didasari oleh reputasi universitas tersebut yang sangat baik dan masuk dalam kategori 100 QS World University Rankings dan berada di peringkat 30. Di samping itu, mereka juga memiliki tiga sosok Profesor indonesianis handal (Prof. Greg Fealy, Prof. Edward Aspinal, dan Prof. Marcus Mietzner) yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
Lebih lanjut, Zuly menambahkan bahwa dengan adanya penulisan bersama ini bisa menjadi jembatan agar para tiga profesor dari ANU dapat melakukan program “Visiting Professor” ke UMY terkhusus untuk program pascasarjana di UMY. Guna memberikan kuliah, membimbing mahasiswa dalam menulis publikasi serta melakukan riset bersama dengan dosen UMY lainnya.
“Dari tiga Profesor yang menulis bersama saya, baru satu yang menyetujui untuk melakukan kunjungan ke UMY dalam rangka “Visiting Professor” yaitu Prof Greg Fealy, sedangkan dua lainnya belum bisa memastikan kunjungannya karena bentrokan dengan kesibukan mengajar di ANU. Insyaallah rencananya jika tidak ada kendala, Prof Greg Fealy akan melakukan visiting ke UMY tahun depan,” jelasnya.
Selama hampir dua minggu di ANU, Zuly merasa sangat beruntung karena bisa melihat tertibnya sistem pengajaran di ANU sekaligus dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan tiga professor dari ANU. Ia berharap dari penjajakan kerjasama ini nantinya akan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi UMY maupun ANU. “Melihat reputasi ANU yang sudah tidak diragukan lagi dalam hal akademik, tentunya kita perlu belajar dari iklim akademik ANU tersebut agar penjajakan kerjasama nantinya membuahkan hasil yang maksimal bagi kedua belah pihak,” pungkasnya. (YA)