Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UKM TS UMY) menorehkan prestasi membanggakan sebagai juara umum dengan memborong 12 medali emas dan perak. Prestasi tersebut diraih dalam Airlangga Championship Tapak Suci National Open ke-12 yang diselenggarakan oleh UKM Tapak Suci Universitas Airlangga di Graha PPAL Surabaya.
Poby Putra Maiyoka, Ketua UKM Tapak Suci UMY mengatakan bahwa raihan prestasi ini menjadi awal mula yang baik di awal periode 2022/2023. “Dalam kejuaraan ini kami memang memiliki target untuk menjadi juara umum, dan alhamdulillahnya di kejuaraan pertama yang kami ikuti di awal periode 2022/2023 ini kami mendapat juara umum. Hal ini tentunya menjadi awal mula yang baik bagi kami dalam memulai awal periode ini,” ungkap Poby saat dihubungi pada Selasa (8/11).
Pada Kejuaraan Nasional Tapak Suci Airlangga yang berlangsung dari 30 Oktober sampai 4 November 2022 ini diikuti oleh berbagai tim dari puluhan perguruan tinggi. Tim Tapak Suci UMY mengirimkan 17 atlet untuk bertanding pada tiga kategori yang terdiri dari 2 atlet mengikuti kategori seni tunggal tangan kosong, 5 atlet mengikuti kategori seni beregu tangan kosong, dan 10 atlet mengikuti kategori tanding. Dari 17 atlet tersebut, 12 atlet berhasil menorehkan juara dengan meraih medali emas dan perak.
Medali emas diraih oleh 3 atlet dari dua kategori, yakni Dina Andriana Rumopa pada kategori tunggal tangan kosong putri, Dila Saputri Ratnawati, dan Poby Putra Maiyoka pada kategori tanding. Untuk medali perak sendiri diraih oleh 4 atlet pada kategori beregu tangan kosong yaitu Muhammad Irfan, Toto Hariswan, Syabina Aghna Najuba, Muhammad Ammar Halim, dan Magfira Ramadhani, serta 5 atlet pada kategori tanding yaitu Ridwan Nur Faizin, Muhajir Anshaarullah, Muhammad Dafa Alfino, dan Gumesa Rahma Jati.
Poby juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini semata-mata tidak diraih dengan mudah, karena ia dan timnya telah melakukan persiapan selama dua bulan untuk kejuaraan ini dengan mengikuti serangkaian latihan fisik dan latihan penguasaan teknik-teknik praktis. “Untuk kejuaraan ini persiapan kami sudah cukup matang karena hampir memakan waktu dua bulan, meskipun untuk latihannya hanya berjalan satu bulan yang produktif. Kami banyak melakukan latihan fisik dan latihan penguasaan teknik-teknik praktis, juga menjaga pola makan dan jam istirahat yang teratur,” terangnya.
Poby berharap bahwa ke depannya UKM Tapak Suci bisa menorehkan prestasi-prestasi membanggakan lainnya dan mengimbau pada timnya agar jangan cepat puas pada satu prestasi saja. “Saya berharap ke depannya kami bisa semakin meningkatkan prestasi atau setidaknya mempertahankannya karena kita tidak boleh cepat puas akan satu prestasi saja, apalagi ini baru awal masih banyak kejuaraan lainnya yang harus kami taklukan. Oleh karena itu, kami tetap harus rajin latihan meskipun tidak ada event kejuaraan,” pungkasnya. (YA)