Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa untuk tahun akademik 2023/2024. Pendaftaran mahasiswa baru UMY tahun ini rupanya tidak hanya diminati oleh calon mahasiswa asal tanah air. Namun, juga diminati oleh banyak calon mahasiswa asing dari luar negeri.
Selama ini, UMY dikenal sebagai salah satu kampus yang sangat terbuka dengan berbagai macam hubungan yang berkaitan dengan internasionalisasi. Baik itu hubungan kerjasama, pertukaran mahasiswa, sekaligus penerimaan mahasiswa asing. Pada tahun ini mahasiswa asing pun kembali menunjukkan animo mereka, terbukti dengan jumlah pendaftar yang meningkat pesat dari tahun sebelumnya.
Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK UMY Faris Al-Fadhat, M.A., Ph.D. Menurutnya peningkatan jumlah pendaftar dari mahasiswa asing mencapai tiga kali lipat. “Jumlah mahasiswa asing yang mendaftar di tahun akademik sebelumnya yaitu 1.411, sementara untuk tahun akademik depan di 2023/2024, per tanggal 7 November jumlah mahasiswa asing yang sudah mendaftar adalah 3.242 calon mahasiswa,” ujarnya saat ditemui pada Senin (14/11).
Faris pun mengaku sangat bersyukur atas peningkatan yang signifikan ini. Menurut Faris ini menunjukkan bahwa animo dan kepercayaaan dari masyarakat internasional terhadap UMY semakin tinggi. “Sejak tahun 2019 hingga 2021, peningkatan jumlah pendaftar dari calon mahasiswa asing tidak terlalu signifikan. Namun, sekarang dengan masa pendaftaran yang masih akan dibuka hingga Januari pun jumlah pendaftar sudah meningkat pesat,” ungkap Faris.
Semakin diminatinya UMY oleh mahasiswa asing, menurut Faris tidak lepas dari program internasionalisasi UMY yang semakin mudah diterima oleh calon mahasiswa asing. “Penguatan program internasionalisasi seperti pengiriman mahasiswa ke luar negeri, kerjasama dengan berbagai kampus dan instansi luar negeri semakin memperkuat posisi UMY sebagai kampus yang memiliki kualitas internasional,” imbuhnya. Ia juga menambahkan bahwa kepercayaan terhadap UMY didapat melalui pelayanan yang diberikan kepada seluruh mahasiswa termasuk mahasiswa asing yang sudah dinilai baik.
Citra baik UMY di mata internasional juga merupakan hasil dari upaya UMY dalam melakukan branding yang sudah dilakukan, baik secara langsung maupun tidak. Diadakannya kerjasama dan pertukaran mahasiswa pun menjadi penguatan bagi soft branding UMY di luar negeri. “Metode branding yang kedua adalah dengan promosi langsung, contohnya dengan mengadakan gathering para duta besar dari luar negeri. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan UMY ke negara mereka yang nantinya dapat disampaikan melalui kemeterian pendidikan di negara masing-masing,” jelas dosen Ilmu Hubungan Internasional UMY ini lagi.
Kendati semakin banyak mahasiswa asing yang mendaftar, Faris menegaskan bahwa UMY tentu tidak akan menerima semua dan akan melakukan seleksi yang ketat. “Semakin banyak pendaftar, maka proses seleksi yang dilakukan pun akan semakin ketat. Maka tingkat competitiveness di UMY akan semakin tinggi, dan hasilnya mahasiswa yang nantinya lolos adalah mahasiswa yang berkualitas,” pungkas Faris.
Mahasiswa asing yang mendaftar di UMY berasal dari 71 negara yang berbeda, umumnya dari negara-negara Asia, Amerika Latin, Eropa dan Afrika. Para calon mahasiswa ini dapat mengambil dua skema pendaftaran, jalur beasiswa dan jalur biaya mandiri serta mendaftar di berbagai program internasional di UMY dari jenjang S1 hingga S3. (ID)