Sebagai universitas yang unggul, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus berbenah dan juga meningkatkan standar mutu. Upaya-upaya tersebut dibuktikan dengan adanya sertifikasi ISO 21001:2018 yang juga berhasil diraih UMY belum lama ini. Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM.selaku Wakil Rektor bidang akademik saat dihubungi Humas UMY pada Jum’at (3/3) mengatakan jika ISO 21001: 2018 ini sebagai upaya peningkatan pelayanan dan peningkatan SDM.
“Alhamdulillah UMY meraih ISO 21001:2018 dengan hasil yang memuaskan. Hal ini tentu menggembirakan selain sebagai upaya manajemen mutu, ini juga sebagai peningkatan pelayanan dan peningkatan SDM. Dalam ISO 21001:2018 semua stakeholder memang dituntut untuk kompeten,” terang Sukamta.
Menurut Sukamta, kurikulum di UMY juga turut diaudit. Ia juga mengatakan jika kurikulum yang diterapkan di UMY sudah berbasis outcome base education. Sukamta menegaskan dengan adanya audit kurikulum ini sangat berguna untuk meningkatkan standar mutu akademik di UMY.
“Audit kurkulum ini selain berguna untuk mengetahui kekurangan kurikulum yang diterapkan, audit ini sangat berguna untuk memperbaiki dan juga meningkatkan kualitas kurikulum UMY. Sehingga hal ini berguna bagi peningkatan standar mutu akademik yang ada di UMY,” tegas Sukamta lagi.
Audit sertifikasi ISO 21001: 2018 ini sendiri berlangsung selama tiga hari, terhitung dari tanggal 20-22 Februari 2023. Audit ISO 21001: 2018 memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan audit ini diantaranya mempunyai siklus plan do check action. Menurut Sukamta, ini sangat berguna sebagai sebuah sistem kontrol bagi untuk UMY.
“ISO ini mempunyai siklus plan do check action, sebagai checking ini juga sangat bagus, karena secara langsung kita dikontrol dalam melaksanaan setiap pekerjaan kita secara keseluruhan atau apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Kemudian diberikan pengakuan atas apa yang kita lakukan ini sudah bagus atau belum,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika auditor ISO 21001: 2018 berfokus memeriksa bagaimana setiap unit di UMY melakukan perencanaan, memeriksa setiap implementasi sesuai apa yang direncanakan, dan memeriksa evaluasi yang dilakukan UMY atas kebijakan atau program yang telah disusun sebelumnya dengan benar. Kemudian apakah sudah benar melakukan perbaikan terus menerus. Semua prosesnya dilihat dalam satu tahun. Menurut Sukamta penerapan ISO 21001: 2018 ini belum banyak dilakukan oleh semua perguruan tinggi, karena umumnya perguruan tinggi masih menggunakan ISO 90001;2015
“Belum banyak perguruan tinggi yang menerapkan ISO 21001:2018, umunya masih pakaI ISO yang versi 90001: 2015 yang mana ini sebenarnya standar manajemen mutu secara umum yang tidak spesifik bidang pendidikan. Sedangkan ISO 21001;2018 ini merupakan ISO Audit untuk organisasi atau kelembagaan di bidang pendidikan dan UMY sudah menerapkan itu,” tambah Sukamta.
Sertifikasi ISO ini juga berdampak untuk memperkuat proses penilaian akreditasi baik institusi maupun program studi, reputasi dan tingkat kepercayaan publik. Sukamta menegaskan jika ini mempunyai dampak yang cukup baik bagi UMY. Selain itu hal ini juga mempengaruhi pemeringkatan universitas baik di dalam ataupun luar negeri karena ada beberapa pemeringkatan yang menilai tentang rekognisi dan nantinya ISO ini berkontribusi dalam hal itu. (RM)