Berita

FH UMY Gelar Diskusi Tentang Perang Rusia-Ukraina

Rusia dan Ukraina sudah menjadi isu global sedari 2014. Tahun 2022 awal, dunia dihebohkan dengan pendeklarasian operasi militer khusus di Ukraina oleh Vladimir Putin, Presiden Rusia. Dr. Sergii Masol adalah peneliti pasca doktoral di University of Cologne, disponsori oleh Alexander von Humboldt Foundation. Ia hadir sebagai pemateri pada kegiatan Global Issues Discussion yang dilaksanakan oleh Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (12/8) di Ruang Sidang FH Gedung E3 Ki Bagus Hadikusumo UMY. Kegiatan ini mengusung tema “The Role of International Criminal Court in the Russo-Ukrainian War.” Dr. Masol menyampaikan bahwa International Criminal Court (ICC) sedang melakukan investigasi terhadap kejahatan yang dilakukan Rusia kepada Ukraina.

“Berdasarkan informasi yang didapatkan, International Criminal Court (ICC) sedang menyelidiki adanya kemungkinan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan peperangan (war crimes) dan kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes against humanity). Hal ini menjadi yurisdiksi ICC karena tidak semua negara dapat menangani kasus sebesar ini di pengadilannya masing-masing,” ungkap Dr. Masol.

ICC hadir sebagai pengadilan yang berpartisipasi dalam perjuangan global untuk mengakhiri impunitas melalui peradilan pidana internasional. ICC juga memiliki tujuan untuk mengangkat kasus lama maupun baru perihal kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan agresi. Hal ini guna meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan mereka dan membantu mencegah kejahatan ini terjadi lagi di masa mendatang.

“Aneksasi yang dilakukan oleh Rusia sudah menjadi permasalahan yang mengakar. Keadilan juga menjadi tujuan akhir dari upaya ICC dalam investigasi yang dilakukan terhadap invasi Rusia kepada Ukraina,” tambah Dr. Masol.

Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan, S.H., MCL., Ph.D dalam sambutannya pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Fakultas Hukum UMY menyambut baik Dr. Masol untuk berdiskusi mengenai isu peperangan antar Rusia dan Ukraina.

“Kami menyambut hangat Dr. Masol untuk memberikan ilmu dan pengetahuannya dalam diskusi Russo-Ukrainian War. Tidak hanya itu, Dr. Masol juga merupakan seorang pembelajar yang baik dengan pengetahuan yang luas. Selain itu, Dr. Masol telah menimba ilmu di beberapa negara di Eropa. Hal ini bisa menjadi inspirasi yang mendorong kita untuk dapat melakukan kolaborasi penelitian di berbagai negara. Selagi usia masih muda, maka perbanyaklah jam terbang untuk menjelajah dunia. Usia muda adalah era keemasan seseorang untuk mempelajari hal-hal baru atau mendalami hal yang sudah dikuasai”, ujar Iwan yang juga ahli di bidang Hukum Tata Negara. (Zachra)