Kunjungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ke beberapa negara di Asia Tenggara sebagai bentuk implementasi program internasionalisasi terus dilanjutkan. Pada 13 hingga 15 Maret 2024 UMY telah mengunjungi Brunei Darussalam. Program ini sesuai dengan salah satu prioritas UMY untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka di kawasan ASEAN dalam periode tahun 2020-2025. Beberapa institusi di Brunei Darussalam seperti sekolah, perguruan tinggi dan Kementerian Pendidikan yang dikunjungi oleh UMY pun menghasilkan beberapa peluang baik di bidang kerja sama maupun penerimaan mahasiswa baru. Salah satu yang digagas adalah mobilisasi mahasiswa melalui program pertukaran pelajar dengan University of Brunei Darussalam.
UMY yang direpresentasikan oleh Idham Badruzaman, Ph.D. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional di Lembaga Kerjasama Internasional (LKI) UMY mengatakan bahwa ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi UMY untuk melakukan pertukaran mahasiswa dari dan menuju Brunei Darussalam. Menurutnya, program ini sudah disepakati oleh kedua belah pihak dan akan diadakan mulai semester mendatang pada September 2024.
“Dalam program pertukaran mahasiswa ini, seluruh biaya dan akomodasi akan digratiskan oleh UMY dan University of Brunei Darussalam. Ini tentu akan menjadi warna baru bagi keberagaman mahasiswa dan suasana internasionalisasi di UMY. Kami juga berkesempatan untuk menyampaikan presentasi terkait Muhammadiyah dan UMY, termasuk program beasiswa untuk alumni University of Brunei Darussalam,” ujar Idham saat ditemui pada Kamis (21/3).
Selain dengan perguruan tinggi, beberapa skema kerja sama yang diinisiasi oleh UMY juga termasuk dengan institusi pemerintahan, yaitu Jabatan Pengajian Tinggi (JBT) dan Jabatan Sekolah Sekolah (JSS) yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam. Idham menyampaikan bahwa kedua lembaga tersebut sangat terbuka untuk bekerja sama di berbagai bidang seperti pengabdian masyarakat, penelitian, dan pemberian beasiswa pendidikan.
“Beberapa skema tersebut akan kami inisiasikan dengan JSS, sementara JBT akan menambahkan UMY ke dalam daftar beasiswa yang ditawarkan kepada pelajar di Brunei Darussalam. Kesempatan ini pun akan ditindaklanjuti dan kami telah disarankan untuk berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pendidikan untuk mendapatkan akreditasi, agar lulusan UMY di Brunei Darussalam dapat disetarakan dengan baik,” imbuh Idham.
Kunjungan ke Brunei Darussalam juga menjadi salah satu sarana dalam mempromosikan UMY di kawasan ASEAN. Sekolah yang menjadi tujuan UMY adalah Sekolah Pusat Tingkatan Enam (PTE), yang merupakan tingkat pre-university dalam sistem pendidikan di Brunei Darussalam. Beberapa yang dikunjungi oleh UMY adalah Sekolah PTE Maktab Duli, Sekolah PTE Meragang, dan Sekolah PTE Tutong. Idham menyampaikan bahwa agenda kunjungan selama di Brunei Darussalam dibersamai oleh Dr. Imam Suprabowo, M.Pd.I. selaku Kepala Admisi UMY serta dua mahasiswa internasional UMY yang berasal dari Brunei Darussalam.
Kedutaan Besar Republik Indonesia Bandar Seri Begawan (KBRI BSB) mengapresiasi UMY atas terselenggaranya kunjungan yang telah dilakukan ke berbagai institusi di Brunei Darussalam. UMY mengadakan courtesy call dengan KBRI BSB di hari terakhir kunjungannya, dan KBRI BSB pun membuka akses yang luas bagi para dosen dari Indonesia untuk melakukan pengabdian masyarakat bagi 30.000 WNI yang berada di Brunei Darussalam. (ID)