Dalam rangka memperkuat kolaborasi internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Tawi-Tawi, Filipina baru-baru ini. Penandatangan MoU tersebut dilakukan langsung oleh Prof. Dr. Ahmad Nurmandi M.Sc, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Internasional UMY serta Gubernur Provinsi Tawi-Tawi, Ismael Sadi.
MoU tersebut mencakup Join Scholarship antara UMY dengan Gubernur Tawi Tawi. Idham Badruzaman, Head of International Relations Office, (IRO) UMY mengatakan UMY sudah sejak lama memberikan beasiswa untuk mahasiswa internasional, sehingga dengan adanya kerjasama dengan pemerintah Tawi-Tawi ini, melalui Join Scholarship, UMY dan Tawi-Tawi dapat saling berkontribusi.
“Jadi dari pihak Gubernur Taw-Tawi juga akan memberikan beasiswa dan demikian juga UMY tetap memberikan, ” kata Idham saat dihubungi Humas UMY, Jumat (24/5).
Idham juga bercerita bahwa sebelumnya, UMY telah memberikan beasiswa kepada putra-putri daerah Tawi-Tawi. Salah satu alumni penerima beasiswa tersebut kini menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional di Mindanao State University Tawi-Tawi.
“Melalui beliau yang bernama Ibu Kartini, kami dihubungkan dengan Gubernur untuk inisiasi Join Scholarship ini,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, terdapat 2 skema beasiswa gabungan yang melibatkan kerja sama dengan pemerintah Tawi-Tawi. Pada skema pertama, UMY menanggung lima item pembiayaan, yaitu biaya kuliah (tuition fee), biaya hidup (living allowance), akomodasi, kursus bahasa Indonesia, dan dana kesehatan mahasiswa. Sementara itu, pemerintah Tawi-Tawi menanggung tiga item pembiayaan, yaitu biaya pesawat, visa dan izin tinggal, serta asuransi kesehatan. Jadi, pada skema pertama ini, pembiayaan dibagi dengan rasio 5:3, di mana UMY menanggung lima item dan Tawi-Tawi menanggung tiga item.
“Pada skema kedua, pembiayaan dibalik dengan rasio 3:5. UMY menanggung tiga item pembiayaan, yaitu biaya kuliah, dana kesehatan mahasiswa, dan kursus bahasa Indonesia. Sedangkan pemerintah Tawi-Tawi menanggung lima item pembiayaan, yaitu biaya hidup, akomodasi, biaya pesawat pulang-pergi, visa dan izin tinggal, serta asuransi kesehatan,” tandasnya Idham.
Menurut Idham, kerja sama antara UMY dengan Tawi-Tawi ini sejalan dengan milestone UMY tahun 2025 untuk menjadi universitas yang unggul di ASEAN. Dimana UMY saat ini sedang fokus meningkatkan jumlah mahasiswa internasional dari ASEAN.
“dengan kapasitas UMY yang menampung 60 kursi per beasiswa sehingga kami juga memiliki kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri yang menanggung 8 mahasiswa untuk mahasiswa asing dan dengan PT Adaro Indonesia yang menanggung 10 beasiswa untuk mahasiswa asing'” tambah Idham.
Lebih lanjut, Idham mengungkapkan bahwa ke depannya, untuk memperkuat keunggulan UMY di ASEAN, UMY tidak hanya fokus di Filipina tetapi juga di beberapa daerah lainnya di ASEAN serta UMY akan mengunjungi negara-negara ASEAN lainnya untuk dapat berkolaborasi.
“Tahun lalu, kami melakukan roadshow promosi di empat negara ASEAN yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Kegiatan ini akan terus kami maksimalkan dan follow up agar mendapatkan mahasiswa asing dari negara-negara tersebut. Ke depannya, kami juga berencana mengunjungi negara-negara ASEAN lainnya untuk memperkuat bekerja sama dengan UMY,” pungkasnya. (Mut)