Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mempertahankan sertifikat Organization of Standardization (ISO) 21001:2018 dalam audit eksternal first surveillance ISO 21001:2018 yang berlangsung pada tanggal 27-28 Mei 2024 di Ruang Sidang AR Fakhruddin A lantai 5, UMY. Hal ini membuktikan bahwa UMY sebagai universitas yang unggul senantiasa memberikan layanan pendidikan yang bermutu.
Abdul Manan Aruli, Ketua Tim Auditor, mengatakan bahwa tujuan dari audit eksternal yang dilakukan setiap tahun ini adalah untuk memverifikasi penerapan serta kesesuaian sistem manajemen organisasi pendidikan di UMY.
“Kami telah memantau, melihat, dan menilai sampling yang sudah disusun apakah sudah sesuai dengan petunjuk kami, baik itu sistem kerja, selain itu juga untuk maintenance sertifikasi,” kata Abdul Manan.
Pihaknya juga memastikan bahwa UMY tetap konsisten mengikuti tata aturan, baik dari pemerintah maupun dari persyarikatan Muhammadiyah, dalam rangka menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu di perguruan tinggi. Selain itu, mereka memastikan bahwa sistem yang dijalankan di universitas berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditetapkan.
“Dari pemantauan yang kami lakukan, meskipun ada beberapa PR yang harus diselesaikan, kami sepakat bahwa UMY direkomendasikan untuk perpanjangan masa sertifikat,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng., mengatakan bahwa audit eksternal ini merupakan bagian yang harus disiapkan dari proses akuntabilitas penyelenggaraan perguruan tinggi, terutama dalam aspek manajerial organisasi sesuai dengan standar ISO.
“Banyak yang kami diskusikan. Alhamdulillah, semua berjalan lancar sesuai yang kami harapkan,” tuturnya.
Menurut Guru Besar Ilmu Tanah tersebut, pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras semua stakeholder UMY yang sudah memberikan kinerja terbaiknya.
“Ini adalah kerja keras Bapak dan Ibu. Tadi sudah disampaikan secara terbuka terkait hasilnya. Terima kasih sudah memberikan kinerja terbaik sehingga kita bisa mempertahankan sertifikat ISO 21001:2018 ini,” pungkas Gunawan. (Mut)
