Biak Numfor, Papua – Mahasiswa Mahardika Bakti Nusantara (MBN) Generasi ke-9 berhasil menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Kampung Saukobye, Distrik Biak Utara, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Salah satu pencapaian utama dari program ini adalah pelaksanaan penyuluhan mitigasi bencana yang dilakukan oleh Divisi Lingkungan dan Infrastruktur kepada anak-anak di Sekolah Dasar (SD) Inpres Korem. Adanya program kerja ini merupakan inisiatif penting mengingat sejarah kelam wilayah ini yang pernah diterjang tsunami pada tahun 1996.
Tragedi tsunami yang melanda daratan Biak Utara pada tahun 1996 meninggalkan dampak besar bagi masyarakat setempat, termasuk Kampung Saukobye yang dulunya bernama Kampung Andei. Sebagai dampaknya, desa yang awalnya berada di dekat bibir Pantai Warbon ini dialihkan ke lokasi yang lebih tinggi demi mengurangi risiko dari bencana serupa di masa yang akan datang. Dengan latar belakang tsunami tersebut, program penyuluhan mitigasi bencana menjadi sangat relevan dan mendesak untuk dilaksanakan, khususnya bagi generasi muda di wilayah Kampung Saukobye.
Program kerja yang dilaksanakan oleh MBN Gen-9 ini merupakan hasil kerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Sebelum memulai tugas di lapangan, 18 mahasiswa yang tergabung dalam program KKN Mandiri ini memperoleh pembekalan dan persiapan khusus dari MDMC. Pembekalan ini mencakup pengetahuan tentang potensi bencana, teknik mitigasi, serta cara efektif dalam menyampaikan informasi kepada anak-anak.
Ketua MBN Gen-9, Alfillah Surya Pamungkas, mengatakan bahwa urgensi pengadaan program kerja penyuluhan mitigasi bencana ini sangat diperlukan untuk kepentingan masyarakat setempat di masa depan.
“Indonesia kan merupakan salah satu negara yang berpotensi terkena bencana alam, termasuk tsunami dan gempa. Terlebih di sini (Kampung Saukobye) pernah diterjang tsunami di masa lalu, itu yang membuat kami menganalisa akan perlunya mengadakan proker (program kerja) ini. Beruntungnya Muhammadiyah memiliki MDMC yang khusus untuk menangani kebencanaan dan Alhamdulillah kami dibantu semuanya sebelum berangkat ke Biak Papua ini,” kata Alfillah, saat dihubungi pada Selasa (3/9).
Penyuluhan yang diberikan mencakup berbagai materi tentang jenis-jenis bencana alam seperti gempa bumi dan terutama tsunami, serta langkah-langkah yang harus diambil ketika bencana tersebut terjadi. Metode interaktif dan menyenangkan seperti simulasi sederhana dan permainan edukatif serta menyelipkan pesan-pesan mitigasi dalam bentuk lagu digunakan untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh anak-anak.
Peran MDMC sangat krusial dalam program ini. Sebagai lembaga yang berpengalaman dalam penanganan bencana, MDMC tidak hanya memberikan dukungan materi edukasi kepada 18 mahasiswa sebelum berangkat KKN, tetapi juga memberikan pelatihan kepada mahasiswa sehingga mereka dapat menyampaikan informasi dengan tepat dan efektif di lapangan.
Kepala Sekolah SD Inpres Korem, Satini, S.Pd., M.Pd. menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN Mandiri MBN Gen-9 atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam kegiatan ini.
“Kami berharap, apa yang telah disampaikan oleh adik-adik mahasiswa ini dapat menjadi ilmu yang berharga bagi anak-anak kami, serta menjadi inspirasi bagi mereka untuk lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan lingkungan sekitar,” pungkas Satini. (FU)