Berita

Mahasiswa UMY Lakukan Pengabdian Internasional di 3 Negara

Kedah, Malaysia – Sebanyak 52 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dari berbagai program studi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di beberapa negara tetangga yakni Filipina, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan pengabdian internasional yang terbagi dalam dua grup tersebut telah terselenggara sejak Minggu (1/9) hingga Selasa (10/9). Sepuluh mahasiswa menjalani pengabdian internasional di Davao (Filipina), sementara yang lain ke Kedah (Malaysia) dan Yala (Thailand).

Ketua Divisi Pengabdian Mahasiswa, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, Aris Slamet Widodo menjelaskan bahwa program pengabdian internasional 3 negara tersebut, juga merupakan program balasan pada perguruan tinggi mitra UMY dari ketiga negara tersebut. “Bulan Juli-Agustus lalu mereka mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY di Kapanewon Turi, Sleman secara aktif. Tinggal di rumah warga dan terlibat dalam program KKN tersebut,” jelas Aris saat dihubungi pada Rabu (11/9).

Kegiatan pengabdian internasional tersebut, menurut Aris memiliki tiga target besar yang ingin dicapai. Di antaranya memberikan bekal kepada mahasiswa UMY dari pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat global, mahasiswa dapat belajar membangun jejaring global, serta menanamkan pentingnya rasa nasionalisme (kebangsaan) kepada mahasiswa dan warga negara Indonesia yang merantau ke luar negeri.

“Mahasiswa UMY yang mengikuti program ini bisa langsung membaur di antara diaspora Indonesia di negara tetangga. Mereka memberikan pengajaran kepada anak-anak usia TK-SD dari diaspora Indonesia yang bekerja di tiga wilayah tersebut. Mengenalkan kembali negara asal mereka sehingga diharapkan tumbuh kesadaran nasionalismenya, khususnya dalam realitas kehidupan mereka saat ini di negara orang. Inilah yang coba kita kenalkan sejak usia dini. Harapannya program-kegiatan pengabdian internasional di tiga negara ini bisa berlanjut di masa-masa datang,” ungkap Aris.

Kegiatan pengabdian internasional mahasiswa UMY ini juga mendapatkan support dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) Davao, yang bermitra dengan sekolah Indonesia Davao, (Fililipina). Tak hanya itu, UMY juga bekerjasama dan melibatkan mitra perguruan tinggi Yala Rajabaht University (YRU Thailand) dan Universiti Utara Malaysia (UUM Malaysia) dalam program pengabdian internasional ini.

Selain menjalankan program pengabdian internasional bagi mahasiswa, pada bulan April-Mei lalu, UMY juga telah melakukan riset-pengabdian internasional di negara bagian Selangor (Malaysia) yang dilakukan oleh tim PPM-UMY bersama dosen Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) dan Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, dengan pemanfaatan limbah ampas kelapa agar memiliki nilai lebih. Riset-pengabdian tersebut juga melibatkan dosen dari Universiti Sains Islam Malaysia. Hasil riset-pengabdian tersebut saat ini sedang didaftarkan untuk mendapatkan HAKI dari Kemendikbud RI.

“Dalam pengabdian internasional di UUM dan YRU, kedua perguruan tinggi tersebut meminta kami untuk membagikan pengetahuan terkait budaya di antara bangsa serumpun. Untuk mewujudukan hal tersebut kami pun mengajak kawan-kawan dari UWM untuk berbagi pada sesi tersebut. Ini menarik untuk dikembangkan di masa datang. Komunikasi antarbudaya serumpun bisa menjadi jembatan bagi hubungan antarbangsa serumpun agar menjadi lebih cair bermartabat,” papar Aris.

Dengan program tersebut Aris berharap semua pihak bisa saling mengambil peran dalam menumbuhkan kesadaran untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan, saling menghormati, dan bermartabat tanpa kehilangan rasa kebangsaannya.

“Saatnya kita bersinergi berentangan tangan dalam relasi antarbangsa yang sudah semakin terbuka,” pungkas Aris.