Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus digaungkan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kali ini disuarakan melalui pernyataan sikap terbuka dari 5.377 mahasiswa baru saat mengikuti agenda Orientasi Studi Dasar Islam (OSDI) pada Kamis (26/9) di gedung Sportorium UMY. Dalam pernyataannya, mahasiswa baru UMY menegaskan bahwa mereka berdiri teguh bersama perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekannya.
Pernyataan sikap dibacakan oleh Nurin Ardhillah Ulfa, mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) sekaligus didampingi oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng dan Ustad Bachtiar Nasir yang menjadi keynote speaker dalam OSDI Maba UMY 2024 ini. Beberapa poin yang menjadi sikap utama dari seluruh mahasiswa baru UMY adalah komitmen atas dukungan penuh terhadap Palestina yang diupayakan melalui beragam cara, termasuk galang dana, aksi sosial maupun advokasi.
“Kami sebagai mahasiswa baru UMY berharap agar seluruh rakyat Palestina diberikan kekuatan dan ketabahan, serta segera mendapatkan kemerdekaan yang hakiki. Semoga setiap usaha dari kami dan seluruh pihak yang mengupayakan kemerdekaan Palestina mendapatkan berkah dari Allah SWT,” ujar Nurin saat membacakan pernyataannya.
Terdapat lima butir poin pernyataan sikap yang dibacakan oleh Nurin bersama 5.377 mahasiswa baru UMY, antara lain sebagai berikut:
1. Kami peduli terhadap penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh saudara-saudara kami di Palestina
2. Kami berdiri teguh bersama Palestina dalam perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan dan keadilan
3. Kami mendukung penuh segala upaya damai dan konstitusional yang dilakukan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina
4. Kami menolak segala bentuk kekerasan dan agresi yang dilakukan terhadap rakyat Palestina
5. Kami berkomitmen untuk terus menggalang dukungan, baik melalui aksi sosial, pendidikan, maupun advokasi, demi tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Palestina.
Kepala Lembaga Pengamalan dan Pengkajian Islam (LPPI) UMY, Muhammad Khaeruddin Hamsin, Lc., LL.M., Ph.D. yang turut menghadiri acara tersebut menyampaikan bahwa isu pembelaan terhadap Palestina menjadi konsep awal pelaksanaan OSDI UMY tahun ini, yang berfungsi sebagai orientasi awal bagi seluruh mahasiswa baru. Tujuannya, menurut Hamsin, adalah untuk menggugah sekaligus mengingatkan generasi muda bahwa setinggi apapun ilmu yang diraih akan percuma jika tidak dibarengi dengan empati yang tinggi.
“Ini merupakan inisiasi langsung dari para mahasiswa yang kami bantu fasilitasi. Isu keadilan dan penghapusan segala bentuk kekerasan termasuk penjajahan adalah nilai yang ingin kami tanamkan ke seluruh mahasiswa baru UMY. Nilai inilah yang kami harapkan dapat terus mereka bawa hingga ke depan saat mereka sudah menjadi pemimpin bangsa ini,” ungkap Hamsin.
Pernyataan sikap kali ini pun masih berkesinambungan dengan pernyataan sebelumnya oleh pimpinan UMY, saat rangkaian Masa Taaruf (MATAF) pada 17 September 2024. Hamsin pun menjelaskan bahwa dengan adanya pernyataan sikap dari seluruh mahasiswa baru, dapat semakin menumbuhkan rasa kemanusiaan sekaligus keagamaan dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. (ID)