Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi mengukuhkan dua gedung baru, yaitu gedung asrama bernama UMY Student Dormitory dan gedung perkuliahan bernama Djarnawi Hadikusuma pada Jumat (4/10). Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan dua buah prasasti oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X yang diwakili oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, serta Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.
Dalam sambutannya yang diwakilkan, Sri Sultan HB X menyampaikan apresiasinya terhadap UMY yang memahami bahwa adanya fasilitas hunian yang baik bukan sekadar kebutuhan dasar namun juga elemen krusial yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas akademis dan sosial mahasiswa.
“Penyediaan asrama yang berkualitas adalah juga investasi strategis, yang tidak hanya mempengaruhi kenyamanan mahasiswa tetapi juga daya saing dari perguruan tinggi tersebut. Atas nama pemerintah daerah DIY, saya menyambut baik dan mengapresiasi keputusan UMY untuk menyediakan fasilitas asrama bagi mahasiswanya,” ujar Paku Alam X, membacakan pidato sambutan dari Sri Sultan HB X.
Ini juga menjadi bukti keseriusan UMY dalam menjembatani para mahasiswa untuk mengembangkan potensi di segala bidang, mengingat perguruan tinggi tidak hanya berkewajiban atas aspek akademis namun juga kapasitas soft skill mahasiswa. Sri Sultan berharap dengan beroperasinya kedua gedung baru UMY dapat secara nyata mengoptimalkan karakter mahasiswa yang berkompeten, melalui program pengembangan kapasitas mahasiswa yang menjadi unggulan dari gedung UMY Student Dormitory.
Adanya program pengembangan kapasitas mahasiswa pun menjadi komitmen UMY untuk mempersiapkan generasi yang mumpuni. Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa semakin banyaknya fasilitas di lingkungan kampus dapat mempermudah aktivitas untuk menjalankan Catur Dharma perguruan tinggi. Menurut Haedar, di tengah persaingan antar perguruan tinggi, kemudahan tersebut menjadi bentuk khidmat Muhammadiyah melalui UMY untuk mengabdi di masyarakat.
“Kedua gedung ini adalah bukti dari kemajuan UMY untuk mengembangkan pendidikan tinggi yang unggul dan berkemajuan. Dengan segala prestasi yang dimilikinya, saya yakin bahwa berdirinya gedung ini akan semakin mengokohkan posisi UMY sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu bersaing di tingkat global dan menjadi kebanggaan persyarikatan Muhammadiyah,” ujar Haedar.
Guru besar UMY di bidang sosiologi ini sekaligus mengingatkan bahwa pembangunan dari berbagai kemegahan bangunan harus tetap berkoridor kepada tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam perspektif Muhammadiyah yang berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Ia memercayakan komitmen dalam pengelolaan gedung asrama ini adalah untuk menumbuhkan sikap kemanusiaan yang tinggi bagi setiap mahasiswanya, sekaligus berpesan agar UMY tetap menaruh perhatian kepada nilai Islam yang berkemajuan dan moderat.
“Asrama ini tentunya akan menjadi tempat interaksi para mahasiswa, dan harapannya dapat dikelola dalam suatu ekosistem pendidikan AIK sekaligus pengembangan sikap-sikap sosial yang inklusif dan terbuka. Dengan adanya lanskap perubahan sosial yang luar biasa, masuknya pemahaman liberalisme sebaiknya telah melalui proses telaah dan kajian sehingga tidak diterima secara utuh hanya karena kita mengagumi kebudayaan Barat,” imbuhnya.
Peresmian kedua gedung baru UMY ini juga dibarengi dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMY dengan Bank BPD DIY Syariah terkait pengelolaan keuangan serta penyaluran pembiayaan kepada amal usaha Muhammadiyah. Adanya kerja sama ini pun disambut baik oleh Sri Sultan, yang menyebutkan bahwa langkah strategis tersebut dapat mewujudkan visi dan misi dari kedua belah pihak. (ID)