Berita

Hadapi Era Baru Public Relations, Mahasiswa Harus Kuasai Teknologi Big Data dan AI

Mahasiswa sebagai agen perubahan harus menguasai teknologi seperti Big Data dan Artificial Intelligence (AI) untuk menghadapi era baru. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Prodi IK UMY) pun menyiapkan mahasiswanya untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang, terutama dalam bidang Public Relations (PR).

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Prodi IK UMY ini adalah dengan mengadakan kuliah tamu bertema “The Role of Big Data Analytics for Communications Students in Digital Era” yang dihadiri sebanyak 324 mahasiswa IK UMY dari berbagai konsentrasi. Dilaksanakan pada Rabu sore (9/10) di Ruang Sidang Gedung AR Fakhruddin B Lantai 5, para mahasiswa dan dosen didorong untuk lebih menyadari tren terbaru dalam dunia PR agar mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Aqsath Rasyid Naradhipa, Chief Executive Officer (CEO) NoLimit Indonesia menjadi pemateri pada kuliah tamu Prodi IK tersebut. Ia menekankan bahwa teknologi dan komunikasi adalah dua hal yang tidak mungkin dipisahkan di era saat ini, ia takut ketika mahasiswa lulus masih menggunakan cara lama.

“Peran teknologi dan komunikasi itu sangat tidak mungkin untuk dipisahkan. Khawatirnya jika mahasiswa di kampus kurang aware akan tren PR terbaru, maka saat mereka lulus, mereka masih menggunakan metode lama yang sudah ketinggalan zaman,” ungkapnya.

Aqsath juga menegaskan bahwa di era sekarang, mahasiswa PR tidak hanya perlu memahami konsep dasar komunikasi, tetapi juga harus memiliki kemampuan mengolah dan menyajikan data secara efektif. Era big data dan (AI) telah membuka peluang baru dalam dunia PR.

“Komunikasi PR itu sudah mengalami perubahan signifikan, mahasiswa komunikasi selain harus memahami konsep dasar komunikasi, kedepannya harus bisa membaca data dan menyajikan data. Mengolah data yang dikomunikasikan dengan baik bisa berdampak positif. Artinya ini menjadi landasan awal mengapa butuh big data dan AI,” papar Aqsath.

Dalam materi yang Aqsath sampaikan, ia juga menyoroti bagaimana teknologi seperti AI dapat membantu pekerjaan PR dalam menyampaikan pesan secara lebih efektif dan tepat sasaran. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan sebuah pesan, termasuk melalui media yang telah berubah secara drastis.

“Teknologi AI sangat membantu pekerjaan praktisi PR. Cara menyampaikan pesan tidak bisa lagi menggunakan metode tradisional. Sekarang, kita bisa memanfaatkan influencer atau menyelipkan pesan di konten-konten yang on-demand. Media sudah berubah, itulah kenapa big data dan AI menjadi penting,” tegas Aqsath

Namun, ia juga mengingatkan bahwa penggunaan AI harus bijak sebab AI tidak bisa memberikan rasa ketika manusia berhubungan langsung dalam pekerjaan. “Gunakan AI seoptimal mungkin, tetapi juga harus cerdas dalam memilah pekerjaan mana yang bisa dibantu oleh AI dan mana yang memerlukan sentuhan manusia. Komunikasi yang melibatkan hubungan antar manusia rasanya tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada AI,” tuturnya.

Aqsath juga memberikan kesan yang sangat baik kepada UMY atas kunjungannya yang pertama kalinya ini. Ia juga menyampaikan bahwa antusias mahasiswa sangat tinggi, yang mengartikan bahwa mereka ingin menambah ilmu baru.

“Mahasiswanya sangat antusias, ruangan sebesar itu bisa penuh, dan pertanyaan yang diajukan beragam. Ini menunjukkan keinginan besar mereka untuk mendapatkan ilmu baru,” katanya ketika diwawancari oleh Tim Humas UMY.

Aqsath berharap para mahasiswa memahami pentingnya big data dan AI serta mampu menggabungkannya dengan kemampuan komunikasi yang mereka miliki. “Harapannya, mereka dapat memahami big data dan AI agar tetap relevan saat lulus dari UMY dan tahu bagaimana teknologi berkolaborasi dengan pendidikan,” harap Aqsath.

Sebagai penutup, Aqsath memberikan pesan agar mahasiswa Prodi IK UMY semangat untuk belajar dan tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berjalan. “Sebagai mahasiswa mereka harus terus belajar dan berkembang karena banyak teknologi dan hal baru yang bahkan nanti sudah lulus pun terus berkembang,” seru Aqsath.

Setelah pelaksanaan kuliah tamu tersebut, para dosen juga akan mengikuti rangkaian pelatihan oleh Aqsath dengan harapan dapat diterapkan ketika mengajar di kelas. Dengan diadakannya kuliah tamu ini, semakin menegaskan posisi Prodi IK UMY yang tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pada pengembangan kemampuan praktis mahasiswanya, agar siap bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif. (Ndrex)