Berita

Berita Senat UMY : Penjaringan Rektor UMY Dipastikan Transparan dan Terbuka

Setelah menjabat selama dua periode, masa kepemimpinan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng, akan berakhir pada bulan Desember mendatang. Dalam rangka mencari sosok pemimpin yang mampu melanjutkan estafet kepemimpinan dan membawa kemajuan bagi UMY, Senat UMY saat ini tengah melaksanakan proses penjaringan Rektor UMY periode 2024-2028.

Dr. Surwandono, S.Sos., M.Si., Ketua Penjaringan Rektor UMY, menegaskan komitmennya untuk menjalankan proses ini dengan transparan dan terbuka. Ia memastikan bahwa seluruh tahapan dapat diakses oleh civitas akademika. Untuk meningkatkan partisipasi, panitia penjaringan Rektor UMY bahkan membuat survei yang mewajibkan mahasiswa dan pegawai menyampaikan aspirasinya tentang bakal calon rektor sebelum mengakses KRS atau situs kepegawaian UMY.

“Kami transparan, semua proses bisa dikonfirmasi dan diakses. Bahkan survei kami diisi oleh lebih dari sepuluh ribu civitas akademika untuk mengetahui aspirasi mereka tentang sosok rektor yang mereka inginkan,” kata Surwandono saat ditemui Humas UMY di ruangannya pada Rabu (16/10).

Dosen prodi Hubungan Internasional itu menjelaskan bahwa proses penjaringan rektor ini sebenarnya sudah dimulai sejak Mei-Juni lalu, yang dimulai dengan pembentukan panitia penjaringan rektor oleh Senat UMY. Setelah panitia terbentuk, panitia menyusun timeline dan mulai melakukan penjaringan bakal calon rektor pada Juli lalu.

Panitia menetapkan beberapa kriteria, antara lain: masa kerja minimal 10 tahun, pengalaman menjabat struktural minimal 8 tahun, minimal jabatan fungsional lektor kepala, sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat pelanggaran etika maupun kriminal, usia minimal 40 tahun, dan tidak sedang cuti.

“Ternyata banyak, ada 60 dosen yang memenuhi kriteria ini. Kemudian panitia memberikan surat kesediaan untuk menanyakan apakah dosen tersebut bersedia menjadi calon rektor. Ternyata yang bersedia hanya ada 12 orang. Dari 12 orang itu ada 2 orang yang persyaratan administratifnya tidak memenuhi, karena pengalaman menjabat struktural kurang dari 8 tahun,” terangnya.

Sehingga, bakal calon yang terjaring hanya 10 orang. Kemudian panitia dan senat UMY melakukan pemilihan bakal calon rektor, dan berhasil terpilih 6 nama dengan perhitungan suara terbanyak. 6 nama dengan urutan suara tertinggi tersebut yaitu Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., Ir. Aris Widyo Nugroho, M.T., P.hD., Prof. Dr. Bambang Jatmiko, S.E., M.Si., Prof. Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si., dan Prof. Dr. Heru Kurnianto Cahyono, S.E., M.M.,. Selanjutnya 6 nama tersebut dikirimkan ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY untuk mengikuti test terkait tiga hal: pertama membaca Al-Qur’an; kedua, keaktifan di Muhammadiyah; dan ketiga, komitmen terhadap Muhammadiyah. Dari enam kandidat tersebut, ada tiga saja yang diberi rekomendasi oleh PWM DIY yang bersifat final dan mengikat. 3 nama tersebut yaitu, Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPU.,ASEAN Eng, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., Prof. Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si.

Meskipun sempat terjadi perdebatan dalam forum Senat universitas, namun Senat tetap memutuskan membawa 3 nama tersebut ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan menyerahkan sepenuhnya kepada PP Muhammadiyah untuk memilih salah satunya sebagai rektor UMY.

“Seharusnya pada akhir pekan lalu ada debat calon rektor. Kami berencana mengadakan kampanye, menampilkan di Videotron. Calon Rektor juga dipersilahkan membuat publikasi agar meriah, tapi karena proses di PWM sudah final dan mengikat sehingga debat dan kampanye sudah tidak diperlukan. Meskipun kami sudah menyiapkan panelis, tempat, waktu dan aturan main untuk kampanye, tapi kami harus hormat kepada regulasi. Saat ini, hasil kerja kami selama empat bulan sudah kami kirimkan ke PP Muhammadiyah. Kami tinggal bismillahi tawakkaltu ‘alallah, ikhtiar sudah kami jalankan sesuai konstitusi. Kami tetap menjaga amanah dan integritas, serta tidak berpihak,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Muchammad Ichsan, Lc., M.A, Sekretaris Senat UMY, saat ditemui di lokasi yang berbeda, mengatakan bahwa salah satu tugas Senat UMY adalah memilih dan mempertimbangkan calon-calon rektor UMY dalam regenerasi pimpinan kampus.

“Tugas kami sebagai senat hanya memberikan tiga nama calon rektor definitive, lalu PP Muhammadiyah lah yang akan memilih salah satu di antaranya. Jadi Senat tidak melakukan pemilihan rektor, hanya melakukan pemilihan calon rektor, dan kemudian yang memilih rektornya adalah PP Muhammadiyah,” tandasnya.

Menurutnya, ketiga calon definitive tersebut adalah calon yang kuat dan sesuai pilihan civitas academica UMY, Sehingga siapapun yang terpilih, Ia berharap rektor terpilih mampu membawa UMY menjadi lebih maju. Ia mengatakan, UMY sudah banyak meraih prestasi dan kemajuan, sehingga rektor berikutnya harus mampu meneruskan prestasi-prestasi tersebut dan membuat UMY lebih hebat lagi.

“Dalam kesempatan ini, kami senat UMY juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Rektor yang sekarang, Prof. Gunawan Budiyanto, yang telah membawa UMY sampai ke titik ini. Beliau telah banyak berprestasi dan membuat UMY lebih dikenal oleh masyarakat, bahkan masyarakat internasional pun sudah banyak yang mengakui prestasi UMY,” pungkasnya. (Mut)