Berita

Kemampuan Berpikir Kritis Angga Buktikan Prestasi Mahasiswa Bertalenta PIMNAS

Setiap individu pasti memiliki talenta hebat yang menjadi upaya dalam meraih penghargaan atau sebuah prestasi. Salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memiliki talenta khusus yang sebenarnya juga dimiliki oleh individu lain. Tetapi bagaimana setiap individu tersebut mengimplementasikannya, itu yang menjadi pembeda.

Kemampuan berpikir kritis Angga Jordi Wisnu Nouvaldi menjadi bukti bahwa prestasi yang ia raih sangat membanggakan. Angga berhasil meraih penghargaan Mahasiswa Bertalenta Program Kreativitas Mahasiswa Riset-Eksakta Lima (PKM-RE 5) pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-37 di Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya.

Bagi Angga penghargaan yang luar biasa tersebut adalah buah hasil peran tim yang baik dan mampu menangani setiap kondisi dan situasi apapun yang sedang dihadapi saat lomba. Angga juga mengatakan bahwa kemampuan berpikir yang jernih serta komunikasi yang baik menjadi penilaian pada penentuan mahasiswa bertalenta ini.

“Penghargaan ini bisa diraih karena menjalankan peran kelompok dengan baik selama lomba, dan bisa cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Selain itu saya juga berusaha berpikir kreatif, belajar hal baru, berani mengambil resiko terutama menghadapi tantangan, kepercayaan diri dan kemampuan saya dalam berkomunikasi juga membantu penilaian ini,” jelas Angga saat dihubungi oleh tim Humas UMY melalui Whatsapp, Kamis (24/10).

Kelompok PKM-RE Angga menggagas riset mengenai korosi beton yang diakibatkan oleh penurunan kualitas beton yang harus segera diperbaiki. Perbaikan akibat penurunan kualitas pada beton ini sebenarnya bisa dilakukan secara tradisional. Namun masih terdapat kekurangan, sehingga Angga dan timnya pun melakukan inovasi dengan menggunakan limbah abu sekam padi.

“PKM kelompok kami berfokus pada perbaikan beton yang diakibatkan oleh degradasi beton atau korosi pada tahap akhir dan harus dilakukan pergantian material. Secara konvensional perbaikan akibat degradasi beton ini memiliki banyak kekurangan sehingga kami inovasi untuk menutupi segala kekurangan. Kami memanfaatkan limbah sekam padi yang dimana nantinya suatu perbaikan ini memiliki solusi jangka panjang, ramah lingkungan dan ekonomis,” papar Angga.

Pria kelahiran Mataram ini menceritakan bahwa bertemu dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia menjadi kesan tersendiri. Apalagi selama menjalani rangakaian acara PIMNAS ia dapat berinteraksi dengan tim dari berbagai universitas.

“Sangat berkesan ketika bisa bertemu dan menjumpai mahasiswa yang pintar dan keren banget dari universitas yang tersebar di Indonesia. Hal yang paling menarik ketika kami harus berbagi, bertukar ide, diskusi pengetahuan dengan tim dan universitas lain di luar agenda resmi rangkaian acara PIMNAS,” ungkap Angga.

Bukan tanpa alasan, dukungan dari berbagai pihak dari dosen dan pihak kampus seperti Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) membuat Angga mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur atas capaian ini rasanya luar biasa bisa menjadi salah satu mahasiswa bertalenta di PIMNAS. Dukungan yang luar biasa dari banyak pihak seperti dosen pembimbing, teman-teman termasuk dari pihak LPKA yaitu mentor dari Center of Student Innovation Creativity (CSIC),” tutur Angga.

Lebih lanjut pria yang memiliki hobi membaca dan travelling ini berharap ke depannya bisa terus berkarya dan melanjutkan penelitian agar menjadi contoh sesama mahasiswa teknik sipil serta membawa kebermanfaatan yang nyata. Angga juga berpesan bahwa sebagai mahasiswa harus memiliki mimpi setinggi dan sebaik mungkin.

“Harapan untuk ke depannya bisa terus berkarya dan menginspirasi teman-teman mahasiswa lainnya untuk aktif berkontribusi nyata di dunia konstruksi terutama teman-teman Teknik Sipil. Melanjutkan penelitian yang sudah dimulai agar dampak pemakaiannya dapat dirasakan secara luas. Pesan saya untuk kita sebagai mahasiswa, jangan takut untuk bermimpi besar dan berusaha sebaik mungkin,” tutup Angga. (Ndrex)