Sebagai upaya dalam pemberdayaan perempuan di Desa Kebonagung, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (BEM Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menginisiasi pelaksanaan program “Sekolah Srikandi”.
Ketua Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa)BEM Fisipol UMY, Muhammad Badar Anugrah Ilahi menjelaskan, program unggulan dari timnya ini diprakarsai guna menunjang kapasitas keahlian dan ekonomi perempuan di Desa Kebonagung. Lebih dari hal tersebut, “Sekolah Srikandi” menjadi representasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh UMY.
“Peningkatan kapabilitas perempuan dalam program ini kami wujudkan dengan mengadakan pelatihan seperti public speaking , membuat pojok literasi yang berisi berbagai literatur penting terkait pengembangan kapasitas perempuan, dan kegiatan produksi dari “Sekolah Srikandi” dengan membuat produk olahan kue pisang dan donat kelapa, ” jelas Badar saat dihubungi pada Sabtu (2/11).
Berbagai program pelatihan life skills dan soft skills pada “Sekolah Srikandi” yang dilaksanakan sejak bulan Juni – Oktober 2024 ini rupanya berhasil menarik perhatian tim visitor dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi pada acara visitasi di Desa Kebonagung, Imogiri pada Minggu (27/10) lalu. Visitasi tersebut dilakukan guna memonitoring program “Sekolah Srikandi” sekaligus melihat dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan tersebut terhadap masyarakat perempuan di Desa Kebonagung.
Proses monitoring dihadiri oleh Direktur Belmawa Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T beserta Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd., Filmada Ocky Saputra, S.T, M.Eng., dan Hari Jefri Vernando, S.E. Dalam melaksanakan monitoring, tim visitor menjajaki tiga lokasi utama pada “Sekolah Srikandi” yakni graha desa, ruang kelas, dan rumah produksi
Direktur Belmawa Kemendikti Saintek mengungkapkan rasa senang dan bangga kepada tim PPK Ormawa BEM Fisipol UMY serta peserta “Sekolah Srikandi” yang berniat dan berkolaborasi dalam menyukseskan program pemberdayaan ini demi adanya pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan dan praktik.
“Saya sangat senang dan jatuh cinta ketika pertama kali menginjakkan kaki di sini. Melihat sambutan adik-adik mahasiswa juga sangat luar biasa. Sebagai informasi, saya merupakan anak dari petani pisang. Ketika melihat ada produk pisang yang diolah menjadi produk kekinian seperti kue pie itu rasanya sangat bangga dan nostalgia ke masa lalu dengan keluarga. Semoga dengan niat dan usaha dalam mengikuti pelatihan di ‘Sekolah Srikandi’ dapat secara nyata dipraktikkan di segala lini kehidupan,” tandas Sri.
Melihat banyaknya dampak positif dan adanya bentuk pemberdayaan ekonomi berkelanjutan, program “Sekolah Srikandi” berhasil menghantarkan tim PPK Ormawa BEM Fisipol UMY pada acara Abdidaya Ormawa 2024 yang akan dilaksanakan pada 7-9 November mendatang di Pulau Dewata. Dimana, Adidaya Ormawa 2024 merupakan program apresiasi pemberdayaan masyarakat yang diberikan oleh Kemendikti Saintek kepada ormawa, dosen, dan mitra desa di Indonesia. (NF)