Berita

UMY Boyong 3 Penghargaan di Ajang Anugerah Diktisaintek 2024

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kembali mencetak prestasi di tingkat nasional dengan memboyong tiga penghargaan di ajang Anugerah Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) 2024. Acara yang digelar di Graha Diktisaintek, Jakarta, pada Jumat (13/12) ini dibuka oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai bentuk apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang memberikan kontribusi luar biasa dalam mendukung transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Dalam ajang ini, UMY berhasil meraih penghargaan di tiga kategori, antara lain, Kategori PTS (Perguruan Tinggi Swasta), Silver winner untuk Subkategori Perguruan Tinggi dengan Kerjasama Internasional Terbaik. Kategori PTS, Bronze winner untuk subkategori Media Sosial, serta bronze winner untuk Kategori Pendataan Indikator Kinerja Utama (IKU), Subkategori Perguruan Tinggi Swasta (Bentuk Perguruan Tinggi Universitas), dengan jumlah mahasiswa 12.000-30.000.

Fitri Arofiati, Ns., MAN., Ph.D, Kepala Lembaga Kerjasama Internasional (LKI) UMY, mengungkapkan rasa syukur atas capaian anugerah subkategori Perguruan Tinggi dengan Kerjasama Internasional Terbaik. Baginya, ini adalah sebuah anugerah yang bisa membuktikan bahwa UMY mampu meningkatkan kinerjanya di tataran internasional. Selain itu, penghargaan ini juga akan menunjang ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di UMY.

“Setiap LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) pasti mengirimkan perwakilannya, dan Alhamdulillah UMY masih mewakili DIY di tahun ini. Tentunya, ini adalah anugerah yang sangat baik, kami masuk kategori itu sudah membuktikan bahwa UMY mampu meningkatkan kinerjanya di tataran internasional dan akan membuat UMY semakin dikenal oleh masyarakat luas,” kata Fitri kepada Humas UMY, Kamis (19/12).

Faktor utama yang membawa UMY meraih penghargaan ini menurut Fitri adalah kerja keras dari unit-unit di UMY yang telah mengimplementasikan berbagai MoU (Memorandum of Understanding) yang dimiliki universitas. Hal itu juga tidak terlepas dari dukungan para pimpinan UMY yang terus mengingatkan untuk selalu menjaga MoU yang dimiliki tidak ‘tidur’ sehingga dapat terimplementasi dengan baik.

“Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah karena adanya kolaborasi antar lembaga dan unit biro yang saling mendukung satu sama lain,” tambahnya.

Penghargaan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi reputasi UMY, baik di tingkat nasional maupun internasional. UMY akan menjadi kampus pilihan tidak hanya bagi para mahasiswa tetapi juga bagi para dosen-dosen untuk kerjasama bidang akademik dan non akademik.

“Mahasiswa akan memilih UMY sebagai kampus pilihan serta dosen-dosen kami bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tim penelitian, pengabdian masyarakat, riset bersama, atau publikasi internasional,” ungkapnya.

Tidak hanya berdampak bagi reputasi, lebih lanjut, Fitri menyampaikan bahwa penghargaan ini berpotensi meningkatkan pemeringkatan universitas. Sebab jika reputasi meningkat, maka pemeringkatan juga bisa mengalami peningkatan. Sehingga ke depan, UMY akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas implementasi kerjasama dan berinovasi agar UMY dapat memberikan karakteristik yang unik dan menarik sebagai universitas unggul.

“Saya berharap kompetisi-kompetisi seperti ini terus diikuti secara aktif oleh UMY. Artinya, kami harus terlibat dalam kompetisi seperti ini agar UMY semakin banyak diminati oleh masyarakat,” pungkasnya. (Mut)