International Program of Accounting Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (IPAcc FEB UMY) kembali mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan yang berorientasi global melalui program Visiting Professor. Pada tanggal 9 dan 10 Januari 2025, IPAcc berkolaborasi dengan Magister Akuntansi (Magsi) FEB UMY mendatangkan Dr. Nurul Nazlia Jamil, dosen senior dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang memiliki kepakaran di bidang akuntansi, pelaporan keuangan, dan tata kelola perusahaan. Dalam kunjungannya, Dr. Nurul melakukan serangkaian kegiatan akademik meliputi guest lecture, curriculum discussion, joint research, dan international community services dengan berbagi wawasan mendalam mengenai isu keberlanjutan serta pelaporan Environmental, Social, and Governance (ESG).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan International Guest Lecture pada Kamis pagi (9/1) di Amphitheater E6. Dalam kuliah bertajuk “Unveiling Greenwashing: Risk in Sustainability and ESG Reporting”, Dr. Nurul membuka materinya dengan menjelaskan konsep greenwashing.
“Greenwashing adalah strategi pemasaran yang menciptakan persepsi menyesatkan bahwa produk atau kebijakan perusahaan ramah lingkungan, padahal kenyataannya tidak demikian. Dalam praktiknya hal ini sering digunakan perusahaan untuk menarik perhatian konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Nurul menguraikan beberapa faktor yang mendorong praktik greenwashing. Beberapa faktornya adalah permintaan pasar yang tinggi terhadap produk ramah lingkungan, kurangnya regulasi yang ketat, dan persaingan antar perusahaan menjadi penyebab utama. Selain itu, keuntungan finansial juga menjadi motivasi kuat, karena perusahaan dapat menggunakan harga premium untuk produk ‘hijau’ mereka meskipun klaim tersebut tidak sepenuhnya valid.
Dr. Nurul juga membahas risiko yang dihadapi perusahaan yang melakukan greenwashing. “Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan dan meningkatkan risiko hukum. Oleh karena itu, kita perlu mendorong perusahaan untuk beralih ke praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab dan transparan,” ungkapnya.
Kuliah ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa dan dosen FEB UMY tentang pentingnya keberlanjutan dan etika dalam dunia bisnis. Sebagai generasi muda, mahasiswa memiliki peran penting dalam mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Pada siang harinya, sesi Small Class dilaksanakan di ruang kuliah E6 301 yang diikuti oleh 20 mahasiswa IPAcc. Dalam sesi ini, Dr. Nurul memberikan materi mengenai “Sustainability and ESG Reporting” dan mengajak mahasiswa untuk mendalami prinsip-prinsip pelaporan keberlanjutan. ESG merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan, dan mendatangkan dosen tamu dalam suatu mata kuliah (guest lecturer) tertentu merupakan agenda rutin IPAcc. Perkuliahan semakin menarik dengan diadakan kuis berupa pertanyaan-pertanyaan terkait materi ESG, sekaligus untuk menguji pengetahuan mahasiswa terhadap materi yang diberikan.
Agenda selanjutnya, Jumat (10/1), Dr. Nurul menjadi narasumber dalam diskusi kurikulum (Curriculum Benchmarking) yang dihadiri oleh dosen-dosen Prodi Akuntansi FEB UMY. Dalam diskusi ini, Dr. Nurul menjelaskan kurikulum yang digunakan di Bachelor of Accounting USIM. Sementara Prodi Akuntansi UMY yang diwakili oleh Dr. Dyah Ekaari Sekar J, S.E., M.Sc., QIA., Ak., CA selaku Kepala Prodi, menjelaskan kurikulum Prodi Akuntansi UMY, yang dilanjutkan dengan diskusi dan masukan-masukan untuk pengembangan materi mata kuliah yang ditawarkan. Program joint research juga menjadi bahasan, dimana Dr. Nurul akan berkolaborasi dalam penelitian bersama dengan dosen prodi akuntansi yang memiliki topik penelitian terkait Corporate Governance atau ESG.
Sebagai penutup, Dr. Nurul bersama pengelola IPAcc, Peni Nugraheni, S.E, M.Sc, Ph.D., Ak, CA., serta mahasiswa dan dosen lainnya, mengunjungi UMKM Batik Sekarniti di Kulon Progo sebagai bagian dari kegiatan international community services, dengan tema “ESG for SME’s”. Batik Sekarniti ini sendiri telah dijalankan sejak tahun 2007 oleh ibu Sarwiyani. Selain menjual kain batik, UMKM ini juga menerima pelatihan membatik untuk masyarakat umum yang tertarik belajar batik. Dalam kunjungan ini, Dr. Nurul mendapatkan penjelasan tahap-tahap proses produksi kain batik yang dilakukan, dilanjutkan dengan pemaparan Dr. Nurul tentang bagaimana UMKM dapat memelihara kelestarian lingkungan dengan konsep ESG. Dalam kunjungan ini, peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana prinsip keberlanjutan dapat diterapkan di sektor UMKM.
Kegiatan tersebut tidak hanya memberikan wawasan baru bagi mahasiswa, tetapi juga mempererat kerja sama antara IPAcc dan Magsi FEB UMY dengan USIM. Melalui program visiting professor ini, diharapkan mahasiswa IPAcc FEB UMY mendapatkan wawasan baru mengenai ESG dari dosen luar negeri. Melalui agenda ini pula, IPAcc FEB UMY menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan atmosfer internasionalisasi dan memberikan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan global dan industri. (AZ)