Berita

FKIK UMY Kembali Lakukan Pengabdian dan Riset Kolaborasi di UM Malaysia

kerja sama internasional UMY

Kerja sama internasional yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus dilakukan melalui berbagai macam kegiatan yang mencerminkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satunya adalah pengabdian masyarakat dan riset yang baru – baru ini dilaksanakan oleh empat dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Universiti Malaya (UM), Malaysia. Kegiatan tersebut juga menjadi implementasi kerja sama antara UMY dengan UM yang telah terjalin sejak tahun 2022. Lebih dari itu riset dan pengabdian yang dilaksanakan dalam bentuk Community Service ini juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa yang pernah dilakukan di tahun 2024 lalu.

Wulan Noviani, Ns., MM., M.Kep., Ph.D selaku PIC dalam program community service dari FKIK UMY mengemukakan pengabdian kali ini bertemakan “Innovative Training Methods on Professional Socialization for Enhancing Nursing Professionalism for Nursing Students in Malaysia”. Di mana tema ini dipilih guna melatih kesadaran diri dan profesionalisme dalam dunia keperawatan. Sebab ia menilai profesionalisme merupakan suatu hal yang abstrak dan sulit untuk didefinisikan.

“Bagian menarik dari pengabdian ini adalah adanya penilaian diri atau self-awareness untuk dapat memahami tipe kepribadian yang dimiliki berdasarkan kelebihan dan kekurangannya (Koleris, Melankolis, Plegmatis, Sanguinis). Hal ini menjadi pendekatan baru yang membedakan pengabdian kali ini dengan yang sebelumnya, dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana mereka bisa menjadi perawat profesional yang diharapkan oleh organisasi profesi,” jelas Wulan saat ditemui pada Jum’at (06/02) di Gedung Siti Walidah UMY Lt. 4.

Pentingnya profesionalisme dalam keperawatan sebagai bagian dari tenaga medis di dunia menjadi penekanan dalam kegiatan community service tersebut. Wulan meyakini bahwa apabila seorang perawat menunjukkan profesionalisme yang baik maka akan meningkatkan citra rumah sakit, juga dengan profesinya sebagai perawat. Sebaliknya, jika pelayanan yang diberikan buruk hal tersebut akan berimbas kepada reputasi rumah sakit dan profesi keperawatan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama dr. Farindira Vesti Rahmasari, M.Sc., Ph.D menjelaskan riset kolaborasi bertajuk “Safe Travel: A Comprehensive Evaluation of a Mobile Application for Infectious Disease Awareness among travellers” merupakan penelitian yang akan menghasilkan output berupa aplikasi screening kesehatan di negara tropis dengan nama “Traveler Health Application”. Pasalnya, aplikasi ini akan memberikan pendeteksi awal bagi seseorang yang akan atau sedang melaksanakan perjalanannya terkait dengan penyakit apa yang ada di negara tujuan, fasilitas kesehatan di suatu negara, layanan vaksin internasional, dan lain sebagainya. Disebutkan selama proses pengembangan aplikasi, Travel Health masih fokus ke dalam beberapa penyakit tropis.

“Indonesia dari sisi geografis memang berada di kawasan daerah tropis dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Di mana hal tersebut menjadi dua mata pisau. Satu sisi kekayaan SDAnya sangat menjual dan dapat meningkatkan nilai ekonomi negara kita, tetapi di lain sisi ternyata hal tersebut menjadi potensi mikroorganisme berkembang,” tambah Farindira.

Dosen FKIK UMY ini pun meyakini bahwa masih banyak penyakit – penyakit tropis yang menyerang khususnya di negara tropis, bahkan di negara Asia Tenggara. Dari situ, Farindira berharap dalam waktu 1 – 2 tahun ke depan aplikasi ini akan selesai dikembangkan sebagai salah satu output dari riset kolaborasi yang telah dilakukan sejak tahun 2024. Sekaligus dapat digunakan juga di kancah Asia Tenggara.

Melalui kegiatan riset dan pengabdian masyarakat secara kolaborasi yang akan berlanjut kembali di tahun 2026 ini, besar harapan hubungan kerja sama internasional antara UMY dengan UM akan semakin erat. Begitu juga dengan hasil dari pengabdian dan riset bisa memberikan kebermanfaatan bagi umat. (NF)